Manado (ANTARA) - Penyuluh Agama Katolik Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Manado, Sulawesi Utara, Richard Lumi mengatakan sakramen Krisma sebagai pendewasaan iman, saat memimpin pembinaan Sakramen untuk calon dewasa di Pastoran, Paroki Hati Tersuci Maria Katedral Manado, Selasa.
"Dengan tema 'Sakramen Krisma sebagai Sakramen Pendewasaan Iman', pembinaan ini bertujuan menanamkan kesadaran bahwa penerima Krisma harus semakin dewasa dan mantap dalam iman, serta memahami tanggung jawab untuk memberi kesaksian iman," kata Richard.
Dia mengatakan, mengacu pada kesaksian Kitab Suci tentang peristiwa Pentakosta, di mana Roh Kudus hadir dan mengubah hidup para rasul.
Richard menekankan bahwa Sakramen Krisma menjadi momen penting bagi setiap orang yang telah dibaptis untuk menerima kekuatan Roh Kudus, agar lebih siap terlibat dalam karya-karya gereja dengan iman yang teguh.
Para peserta diundang untuk berdiskusi tentang peran Roh Kudus, khususnya dalam perubahan hidup yang dialami para rasul setelah Pentakosta.
Melalui bacaan Kisah Para Rasul, peserta menggali makna mendalam tentang keberanian Petrus dan peran Roh Kudus dalam menyebarkan ajaran Kristus kepada semua umat.
Pembinaan diakhiri dengan ajakan bagi calon Krisma untuk merenungkan pertanyaan-pertanyaan tentang bagaimana Roh Kudus bekerja dalam hidup mereka dan bagaimana mereka dapat menjadi lebih dewasa dalam iman.
Para peserta juga diminta untuk mengungkapkan refleksi mereka, yang bertujuan memperkuat kesiapan mereka dalam menerima Sakramen Krisma.
"Dengan tema 'Sakramen Krisma sebagai Sakramen Pendewasaan Iman', pembinaan ini bertujuan menanamkan kesadaran bahwa penerima Krisma harus semakin dewasa dan mantap dalam iman, serta memahami tanggung jawab untuk memberi kesaksian iman," kata Richard.
Dia mengatakan, mengacu pada kesaksian Kitab Suci tentang peristiwa Pentakosta, di mana Roh Kudus hadir dan mengubah hidup para rasul.
Richard menekankan bahwa Sakramen Krisma menjadi momen penting bagi setiap orang yang telah dibaptis untuk menerima kekuatan Roh Kudus, agar lebih siap terlibat dalam karya-karya gereja dengan iman yang teguh.
Para peserta diundang untuk berdiskusi tentang peran Roh Kudus, khususnya dalam perubahan hidup yang dialami para rasul setelah Pentakosta.
Melalui bacaan Kisah Para Rasul, peserta menggali makna mendalam tentang keberanian Petrus dan peran Roh Kudus dalam menyebarkan ajaran Kristus kepada semua umat.
Pembinaan diakhiri dengan ajakan bagi calon Krisma untuk merenungkan pertanyaan-pertanyaan tentang bagaimana Roh Kudus bekerja dalam hidup mereka dan bagaimana mereka dapat menjadi lebih dewasa dalam iman.
Para peserta juga diminta untuk mengungkapkan refleksi mereka, yang bertujuan memperkuat kesiapan mereka dalam menerima Sakramen Krisma.