Manado, 30/4 (AntaraSulut) - Maersk Line terus menunjang program pemerintah di Indonesia Timur (Intim) agar lebih maju dan menjadi seimbang dengan Indonesia bagian Barat.

"Selama ini masih banyak kesenjangan antara Timur dan Barat, oleh karena itu Maersk Line terus berkomitmen yang kuat di Intim," kata Presiden Direktur Maersk line Jakob Friis Sorensen, di Manado, Kamis.

Jakob mengatakan layanan pelayaran di Kota Bitung menghubungkan pengimpor dan pengekspor di daerah Intim terhadap jaringan layanan global Maersk Line yang menawarkan transportasi peti kemas di seluruh dunia, menggunakan perusahaan pelayaran terbesar di dunia.

Layanan dari Bitung, katanya, sejak tanggal 14 April 2014 dan Maersk Line adalah perusahaan pelayaran internasional pertama yang membuka layanan di Pelabuhan Bitung.

"Selama satu tahun beroperasi di Pelabuhan Bitung, Maersk Line terus menunjukkan keseriusan dalam membantu pelaku usaha melakukan pengiriman barang dengan harga yang lebih murah ketimbang transit ke daerah lain," jelasnya.

Dengan kembali membawa kapal kargo yang lebih besar ke Bitung yakni Maersk Alabama, katanya, menunjukkan komitmen kami mendukung pengembangan layanan yang berkesinambungan di wilayah Intim.

"Kami optimis mengenai potensi ekspor jangka panjang dari Intim seperti ikan dan produk kelapa," katanya.

Pihaknya berharap, dengan adanya layanan Maersk Line dari Pelabuhan Bitung akan menstimulus perdagangan barang ekspor dari wilayah sekitar seperti Ambon dan Maluku.

Maersk Line, katanya, adalah satu-satunya perusahaan pelayaran internasional yang menawarkan langsung dari Pelabuhan Bitung ke Pelabuhan Tanjung Pelepas di Johor Malaysia.

Pelabuhan Tanjung Pelepas di Johor Malaysia merupakan pelabuhan internasional utama di Asia Tenggara, dari Tanjung Pelepas, komoditas ekspor Indonesia langsung diekspor ke seluruh dunia.***3***



(T.KR-NCY/B/A029/A029) 30-04-2015 17:34:18

Pewarta : Oleh Nancy Lynda Tigauw
Editor :
Copyright © ANTARA 2024