Manado (ANTARA) - PT Bank Pembangunan Daerah Wilayah Sulawesi Utara dan Gorontalo (BSG) bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meningkatkan literasi dan inklusi keuangan pada Bintara Pembina Desa (Babinsa) di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut), Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
"Hal ini kami lakukan karena maraknya kasus investasi bodong di daerah ini," kata Direktur Operasional BSG Louisa Parengkuan, di Manado, Kamis.
Dia mengatakan dengan cara memasifkan kegiatan literasi dan edukasi keuangan bagi banyak pihak, termasuk bagi Bintara Pembina Desa (Babinsa) maka semakin banyak masyarakat yang paham akan jasa keuangan bukan hanya sekedar memiliki.
"Kegiatan ini sejalan dengan program kerja Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kabupaten Bolmut," katanya.
Ia menekankan, pentingnya peran Babinsa dalam sosialisasikan pengetahuan keuangan kepada masyarakat di desa-desa.
"Babinsa memiliki peran yang sangat strategis dalam menjangkau masyarakat di tingkat desa, melalui kegiatan ini, kami berharap Babinsa dapat menjadi agen perubahan dalam meningkatkan literasi keuangan masyarakat," jelasnya.
Kepala OJK SulutGomalut Robert Sianipar menegaskan, pentingnya edukasi keuangan untuk melindungi masyarakat dari risiko kerugian akibat investasi bodong.
"Maraknya kasus investasi bodong akhir-akhir ini menjadi perhatian kita bersama, dengan meningkatkan literasi keuangan, masyarakat akan lebih cerdas dalam memilih produk keuangan dan terhindar dari penipuan," katanya.
Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Pemkab Bolmut Rahmat R Pontoh mengapresiasi inisiatif BSG dan OJK dalam menyelenggarakan kegiatan edukasi ini.
"Kami berharap kegiatan ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat Bolmut, khususnya para Babinsa, dengan pengetahuan keuangan yang memadai, masyarakat akan lebih sejahtera dan mandiri," kata Rahmat.
Selain pemaparan materi oleh narasumber dari BSG dan OJK, kegiatan ini juga menghadirkan perwakilan dari Mekaar PNM yang memberikan informasi mengenai produk keuangan
"Hal ini kami lakukan karena maraknya kasus investasi bodong di daerah ini," kata Direktur Operasional BSG Louisa Parengkuan, di Manado, Kamis.
Dia mengatakan dengan cara memasifkan kegiatan literasi dan edukasi keuangan bagi banyak pihak, termasuk bagi Bintara Pembina Desa (Babinsa) maka semakin banyak masyarakat yang paham akan jasa keuangan bukan hanya sekedar memiliki.
"Kegiatan ini sejalan dengan program kerja Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kabupaten Bolmut," katanya.
Ia menekankan, pentingnya peran Babinsa dalam sosialisasikan pengetahuan keuangan kepada masyarakat di desa-desa.
"Babinsa memiliki peran yang sangat strategis dalam menjangkau masyarakat di tingkat desa, melalui kegiatan ini, kami berharap Babinsa dapat menjadi agen perubahan dalam meningkatkan literasi keuangan masyarakat," jelasnya.
Kepala OJK SulutGomalut Robert Sianipar menegaskan, pentingnya edukasi keuangan untuk melindungi masyarakat dari risiko kerugian akibat investasi bodong.
"Maraknya kasus investasi bodong akhir-akhir ini menjadi perhatian kita bersama, dengan meningkatkan literasi keuangan, masyarakat akan lebih cerdas dalam memilih produk keuangan dan terhindar dari penipuan," katanya.
Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Pemkab Bolmut Rahmat R Pontoh mengapresiasi inisiatif BSG dan OJK dalam menyelenggarakan kegiatan edukasi ini.
"Kami berharap kegiatan ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat Bolmut, khususnya para Babinsa, dengan pengetahuan keuangan yang memadai, masyarakat akan lebih sejahtera dan mandiri," kata Rahmat.
Selain pemaparan materi oleh narasumber dari BSG dan OJK, kegiatan ini juga menghadirkan perwakilan dari Mekaar PNM yang memberikan informasi mengenai produk keuangan