Manado (ANTARA) - PLN melakukan penormalan sistem kelistrikan akibat cuaca ekstrem dan banjir lava di Pulau Siau, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara (Sulut).
Manajer PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Tahuna M Fauzan, di Siau, Sabtu, mengatakan PLN mengambil langkah cepat dan tanggap dalam merespons gangguan kelistrikan yang terjadi di Pulau Siau akibat cuaca ekstrem dan banjir lava yang melanda wilayah tersebut sejak Jumat (14/06).
"Cuaca ekstrem ini bertepatan dengan aktivitas vulkanik Gunung Karangetang yang menyebabkan banjir lava disertai batu dan lumpur, berdampak signifikan pada jaringan listrik PLN," kata Fauzan.
Dia mengatakan sebanyak 10 petugas PLN diterjunkan ke lapangan untuk menormalkan jaringan listrik yang terganggu.
Banjir lava yang terjadi mengakibatkan enam penyulang dan 67 gardu distribusi terkena dampak, sehingga suplai listrik kepada pelanggan terhenti sementara.
Meski demikian, PLN yang dikomandoi oleh Manajer PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Tahuna M Fauzan, bergerak cepat dengan menetapkan skema penormalan untuk mempercepat proses pemulihan.
"Kami sangat memahami betapa pentingnya pasokan listrik bagi masyarakat Pulau Siau, terutama dalam kondisi darurat seperti ini. Oleh karena itu, kami langsung menerapkan skema tanggap darurat dan menurunkan tim terbaik kami untuk memastikan jaringan listrik kembali normal secepat mungkin,” ujar Fauzan
Berbagai upaya telah dilakukan oleh tim PLN di lapangan, termasuk pembersihan jalur distribusi dari material batu dan lumpur, serta perbaikan gardu dan penyulang yang terdampak.
"Proses penormalan sistem kelistrikan di Pulau Siau saat ini telah hampir selesai, dengan hanya tersisa manuver penyulang sebagai langkah finalisasi," tambah Fauzan.
PLN berkomitmen untuk terus memantau situasi dan kondisi di lapangan, serta melakukan upaya-upaya preventif untuk mencegah gangguan serupa di masa mendatang.
"Kami mengapresiasi kesabaran dan dukungan masyarakat selama proses pemulihan ini. Keselamatan dan kenyamanan pelanggan adalah prioritas utama kami," kata Fauzan.
Dengan diterapkannya skema tanggap darurat ini, PLN berharap agar sistem kelistrikan di Pulau Siau dapat kembali normal sepenuhnya dalam waktu dekat, sehingga aktivitas masyarakat dapat berjalan seperti sediakala.
Manajer PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Tahuna M Fauzan, di Siau, Sabtu, mengatakan PLN mengambil langkah cepat dan tanggap dalam merespons gangguan kelistrikan yang terjadi di Pulau Siau akibat cuaca ekstrem dan banjir lava yang melanda wilayah tersebut sejak Jumat (14/06).
"Cuaca ekstrem ini bertepatan dengan aktivitas vulkanik Gunung Karangetang yang menyebabkan banjir lava disertai batu dan lumpur, berdampak signifikan pada jaringan listrik PLN," kata Fauzan.
Dia mengatakan sebanyak 10 petugas PLN diterjunkan ke lapangan untuk menormalkan jaringan listrik yang terganggu.
Banjir lava yang terjadi mengakibatkan enam penyulang dan 67 gardu distribusi terkena dampak, sehingga suplai listrik kepada pelanggan terhenti sementara.
Meski demikian, PLN yang dikomandoi oleh Manajer PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Tahuna M Fauzan, bergerak cepat dengan menetapkan skema penormalan untuk mempercepat proses pemulihan.
"Kami sangat memahami betapa pentingnya pasokan listrik bagi masyarakat Pulau Siau, terutama dalam kondisi darurat seperti ini. Oleh karena itu, kami langsung menerapkan skema tanggap darurat dan menurunkan tim terbaik kami untuk memastikan jaringan listrik kembali normal secepat mungkin,” ujar Fauzan
Berbagai upaya telah dilakukan oleh tim PLN di lapangan, termasuk pembersihan jalur distribusi dari material batu dan lumpur, serta perbaikan gardu dan penyulang yang terdampak.
"Proses penormalan sistem kelistrikan di Pulau Siau saat ini telah hampir selesai, dengan hanya tersisa manuver penyulang sebagai langkah finalisasi," tambah Fauzan.
PLN berkomitmen untuk terus memantau situasi dan kondisi di lapangan, serta melakukan upaya-upaya preventif untuk mencegah gangguan serupa di masa mendatang.
"Kami mengapresiasi kesabaran dan dukungan masyarakat selama proses pemulihan ini. Keselamatan dan kenyamanan pelanggan adalah prioritas utama kami," kata Fauzan.
Dengan diterapkannya skema tanggap darurat ini, PLN berharap agar sistem kelistrikan di Pulau Siau dapat kembali normal sepenuhnya dalam waktu dekat, sehingga aktivitas masyarakat dapat berjalan seperti sediakala.