Manado (ANTARA) - Terima kunjungan dari Tim German Agency for International Cooperation (GIZ), PLN Unit Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban (UIP3B) Sulawesi tepatnya di Unit Pelaksana Pengatur Beban (UP2B) Sistem Minahasa menggelar diskusi teknik membahas peran dan potensi Energi Baru-Terbarukan (EBT) yang tersebar di sistem ketenagalistrikan Sulawesi Utara dan Gorontalo.
General Manager PLN UIP3B Sulawesi, Jarot Setyawan, menyampaikan selaras dengan upaya Pemerintah dalam mencapai target 'Net Zero Emissions' (NZE) pada tahun 2060, PLN sebagai penggerak pemanfaatan EBT di Indonesia terus berbenah dan berinovasi memberikan pelayanan listrik bersih ke semua lapisan masyarakat.
Kehadiran GIZ di Sulawesi kali ini memberikan insight yang begitu luar biasa kepada PLN untuk kelangsungan pasokan listrik bersih berbasis EBT.
Lebih lanjut Jarot menjelaskan bahwa diskusi terkait potensi pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Rooftop menjadi point of interest diskusi kali ini dimana ini merupakan opsi yang perlu dikaji dan dipelajari lebih lanjut pengembangannya di sistem ketenagalistrikan Sulawesi Utara dan Gorontalo.
Di kesempatan yang sama, Furqan Idris selaku Manager UP2B Sistem Minahasa mengatakan sangat mengapresiasi kunjungan dari GIZ kali ini.
Antusiasme peserta diskusi menjadi bukti bahwa EBT adalah permata yang perlu diasah terus untuk nantinya bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas.
"Semoga kolaborasi positif ini menjadi angin segar bagi PLN sebagai lokomotif transisi energi di Indonesia. Diharapkan ini menjadi titik balik kemajuan pemanfaatan energi listrik berbasis EBT di Sulawesi khususnya yang mana saat ini bauran energi EBT di Sulawesi sudah mencapai 45,78 persen," pungkas Furqan.
Dalam lawatannya, GIZ juga menyempatkan diri melihat langsung PLTS Likupang milik PLN.
Project Director REEP2, Christoph Luerssen, PhD menyampaikan ucapan terimaksih sebesar-besarnya kepada PLN yang telah memberikan waktu dan tempat untuk sharing keilmuan dan experience terkait energi EBT.
PLN sebagai salah satu perusahaan besar di sektor energi listrik yang sudah memanfaatkan energi EBT selama puluhan tahun tentunya akan terus berpacu dengan kemajuan teknologi untuk menyajikan energi listrik yang bersih dan berkualitas kepada para pelanggannya.
Tak hanya itu 'global issue' terkait climate change juga menjadi concern semua negara.
"Kami harap PLN dan GIZ bisa terus menjalin kerjasama yang positif di bidang energi untuk mendukung tercapainya Net Zero Emission di tahun 2060," harapnya.
Jarot menambahkan, kunjungan GIZ ke UP2B Sistem Minahasa ini menandai langkah awal dari rangkaian program kerjasama yang lebih luas antara Indonesia dan Jerman dalam bidang energi.
Kedua belah pihak optimis bahwa kerjasama ini akan memberikan dampak positif bagi masyarakat di Sulawesi Utara dan Gorontalo, serta menjadi model bagi pengembangan sistem kelistrikan di wilayah lain di Indonesia.
General Manager PLN UIP3B Sulawesi, Jarot Setyawan, menyampaikan selaras dengan upaya Pemerintah dalam mencapai target 'Net Zero Emissions' (NZE) pada tahun 2060, PLN sebagai penggerak pemanfaatan EBT di Indonesia terus berbenah dan berinovasi memberikan pelayanan listrik bersih ke semua lapisan masyarakat.
Kehadiran GIZ di Sulawesi kali ini memberikan insight yang begitu luar biasa kepada PLN untuk kelangsungan pasokan listrik bersih berbasis EBT.
Lebih lanjut Jarot menjelaskan bahwa diskusi terkait potensi pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Rooftop menjadi point of interest diskusi kali ini dimana ini merupakan opsi yang perlu dikaji dan dipelajari lebih lanjut pengembangannya di sistem ketenagalistrikan Sulawesi Utara dan Gorontalo.
Di kesempatan yang sama, Furqan Idris selaku Manager UP2B Sistem Minahasa mengatakan sangat mengapresiasi kunjungan dari GIZ kali ini.
Antusiasme peserta diskusi menjadi bukti bahwa EBT adalah permata yang perlu diasah terus untuk nantinya bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas.
"Semoga kolaborasi positif ini menjadi angin segar bagi PLN sebagai lokomotif transisi energi di Indonesia. Diharapkan ini menjadi titik balik kemajuan pemanfaatan energi listrik berbasis EBT di Sulawesi khususnya yang mana saat ini bauran energi EBT di Sulawesi sudah mencapai 45,78 persen," pungkas Furqan.
Dalam lawatannya, GIZ juga menyempatkan diri melihat langsung PLTS Likupang milik PLN.
Project Director REEP2, Christoph Luerssen, PhD menyampaikan ucapan terimaksih sebesar-besarnya kepada PLN yang telah memberikan waktu dan tempat untuk sharing keilmuan dan experience terkait energi EBT.
PLN sebagai salah satu perusahaan besar di sektor energi listrik yang sudah memanfaatkan energi EBT selama puluhan tahun tentunya akan terus berpacu dengan kemajuan teknologi untuk menyajikan energi listrik yang bersih dan berkualitas kepada para pelanggannya.
Tak hanya itu 'global issue' terkait climate change juga menjadi concern semua negara.
"Kami harap PLN dan GIZ bisa terus menjalin kerjasama yang positif di bidang energi untuk mendukung tercapainya Net Zero Emission di tahun 2060," harapnya.
Jarot menambahkan, kunjungan GIZ ke UP2B Sistem Minahasa ini menandai langkah awal dari rangkaian program kerjasama yang lebih luas antara Indonesia dan Jerman dalam bidang energi.
Kedua belah pihak optimis bahwa kerjasama ini akan memberikan dampak positif bagi masyarakat di Sulawesi Utara dan Gorontalo, serta menjadi model bagi pengembangan sistem kelistrikan di wilayah lain di Indonesia.