Manado (ANTARA) - PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Utara dan Gorontalo (BSG) terus meningkatkan layanan digital guna memberikan pelayanan prima kepada nasabah dan masyarakat di dua provinsi itu.

"BSG di usia 63 tahun berkomitmen untuk terus bertumbuh dan tangguh dalam menghadapi tantangan digitalisasi perbankan saat ini," kata Dirut BSG Revino Pepah pada perayaan HUT ke-63 BSG di Manado, Senin.

Dia mengatakan pihaknya akan terus meningkatkan dan menyempurnakan layanan digital guna membantu nasabah dalam melakukan transaksi perbankan agar lebih aman.

BSG, katanya, telah melayani masyarakat selama lebih dari enam dekade, memberikan layanan perbankan serta berkontribusi terhadap perkembangan ekonomi daerah.

Pada momentum HUT ke-63 ini, BSG bertekad untuk tetap menjadi bank kepercayaan masyarakat Sulawesi Utara dan Gorontalo dengan terus bertumbuh dan tangguh dalam kondisi ekonomi yang fluktuatif sekalipun.

Selama enam dekade yang telah berlalu, beragam milestone yang berhasil BSG lalui hingga dapat berada pada titik ini antara lain pada 1998 ketika Indonesia dilanda krisis moneter, “Bank Sulut” berhasil masuk dalam gabungan program rekapitulasi bank yang diselenggarakan oleh negara untuk memenuhi modal inti bank minimum delapan persen sehingga dapat tetap beroperasi.

Ia menjelaskan aset bank per 31 Desember 2023 mencapai Rp20,86 triliun. Selama tiga tahun terakhir telah memberikan dividen sebesar Rp514,69 miliar kepada para pemegang saham yang dibagikan secara proporsional sesuai jumlah saham yang dimiliki.

Tingkat kesehatan BSG kembali memperoleh peringkat komposit dua yang secara umum sehat dan dinilai mampu menghadapi pengaruh negatif dan faktor eksternal lainnya, bahkan pada Juni 2023 berhasil menempati gedung kantor pusat yang baru.

Revino mengatakan kini memasuki pertengahan tahun 2024 BSG diperhadapkan dengan beragam tantangan serius dalam rangka mempertahankan keberlanjutan bisnis, antara lain cost of fund yang meningkat signifikan akibat kenaikan BI rate yang hampir dua kali lipat dalam dua tahun terakhir.

Kemudian pemenuhan modal inti Rp3 triliun sesuai ketentuan OJK, meningkatkan kualitas human capital, serta program efisiensi biaya dalam rangka menekan biaya operasional.

"Sekalipun ini merupakan momentum yang menggembirakan, tapi mengingat tahun ini di beberapa wilayah Sulawesi Utara dan Gorontalo mengalami bencana alam, dan serta dalam rangka efisiensi, maka hari ini merayakan ketambahan usia 'torang pe bank' ini dengan sederhana," katanya.

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Hence Paat
Copyright © ANTARA 2024