Manado (ANTARA) - Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Hendra Gunawan mengatakan pihaknya akan menambah peralatan untuk memantau aktivitas Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara (Sulut)..
"Mungkin di sini kita harus mulai terbiasa bahwa respon untuk Gunung Ruang selalu siaga, itu hitungan jam erupsinya," kata Hendra di Manado, Jumat.
Dia menjelaskan pada 16 April 2024 status Gunung Ruang naik menjadi Waspada (Level II) karena kegempaan naik dari tidak ada menjadi 10 kali dan naik lagi menjadi 40 kali.
Selanjutnya padahari yang sama, pukul 16.00 WITA statusnya kembali dinaikkan menjadi Siaga (Level III) , padahal dari pengalaman naik status bisa berhari-hari, berminggu-minggu, bahkan beberapa bulan.
"Satu hari kemudian statusnya meningkat jadi Awas (Level IV) . Inilah yang harus dipotret, Gunung Ruang yang harus kita hadapi. Ke depannya perlu kesiapsiagaan semua pihak terutama masyarakat yang tinggal tidak jauh dari Gunung Ruang bila ke depannya ada hal-hal seperti ini lagi," ungkap Hendra.
Biasanya, kata dia, gunung kalau sudah terjadi erupsi sekali akan membutuhkan waktu yang lama, namun tidak demikian dengan Gunung Ruang yang kembali erupsi tanggal 30 April setelah jeda beberapa hari.
Pukul 21.30 WITA, katanya, status Gunung Ruang dinaikkan jadi Awas Level IV, bahkan paginya pukul 09.00 Wita areanya diperluas dari enam kilometer menjadi tujuh kilometer.
"Kami akan memasang lagi peralatan di Gunung Ruang agar kita bisa sejak awal melakukan antisipasi. Tim sudah ada dengan peralatannya, hanya tidak ada yang bisa masuk ke sana, karena nakhodanya tidak ada di Tagulandang untuk pasang alat. Kami membutuhkan perahu jadi mohon dibantu," harap Hendra.
"Mungkin di sini kita harus mulai terbiasa bahwa respon untuk Gunung Ruang selalu siaga, itu hitungan jam erupsinya," kata Hendra di Manado, Jumat.
Dia menjelaskan pada 16 April 2024 status Gunung Ruang naik menjadi Waspada (Level II) karena kegempaan naik dari tidak ada menjadi 10 kali dan naik lagi menjadi 40 kali.
Selanjutnya padahari yang sama, pukul 16.00 WITA statusnya kembali dinaikkan menjadi Siaga (Level III) , padahal dari pengalaman naik status bisa berhari-hari, berminggu-minggu, bahkan beberapa bulan.
"Satu hari kemudian statusnya meningkat jadi Awas (Level IV) . Inilah yang harus dipotret, Gunung Ruang yang harus kita hadapi. Ke depannya perlu kesiapsiagaan semua pihak terutama masyarakat yang tinggal tidak jauh dari Gunung Ruang bila ke depannya ada hal-hal seperti ini lagi," ungkap Hendra.
Biasanya, kata dia, gunung kalau sudah terjadi erupsi sekali akan membutuhkan waktu yang lama, namun tidak demikian dengan Gunung Ruang yang kembali erupsi tanggal 30 April setelah jeda beberapa hari.
Pukul 21.30 WITA, katanya, status Gunung Ruang dinaikkan jadi Awas Level IV, bahkan paginya pukul 09.00 Wita areanya diperluas dari enam kilometer menjadi tujuh kilometer.
"Kami akan memasang lagi peralatan di Gunung Ruang agar kita bisa sejak awal melakukan antisipasi. Tim sudah ada dengan peralatannya, hanya tidak ada yang bisa masuk ke sana, karena nakhodanya tidak ada di Tagulandang untuk pasang alat. Kami membutuhkan perahu jadi mohon dibantu," harap Hendra.