Manado (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) menggandeng tokoh agama untuk menjaga inflasi tetap stabil di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).

"Kami meminta bantuan kepada tokoh agama agar sama-sama menenangkan masyarakat terutama berkaitan animo belanja serta bagaimana mereka berdagang," kata Kepala BI Sulut Andry Prasmuko, di Manado, Kamis.

Dia mengatakan BI memilih para pemuka agama, karena dinilai memiliki kedekatan langsung dengan masyarakat. 

“Kami berharap prilaku tokoh agama setiap kesempatan ikut mempengaruhi atau meningkatkan masyarakat agar berbelanja dengan bijak,” katanya. 

Cara berbelanja dengan bijak, ungkap Prasmuko, adalah dengan membeli barang sesuai dengan kebutuhan.

Selain pembeli, katanya, pedagang juga diharapkan peran tokoh agama untuk dibicarakan agar tidak mengambil untung terlalu besar. 

“Apalagi di Sulut saat peringatan Natal akhir tahun kemarin, cabai rawit meroket dengan harga tinggi," katanya. 

Memang, katanya, seluruh Indonesia terjadi kenaikan tapi beberapa daerah sudah turun, sehingga pedagang perlu diajak untuk bagaimana meraup untung tapi jangan terlalu tinggi.

Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Minahasa Selatan Pdt Stin Rondonuwu menyambut baik kerja sama BI dengan tokoh agama dalam pengendalian inflasi, terlebih dalam waktu dekat ini akan menghadapi hari besar keagamaan. 

Ia mengatakan Bulan Suci Ramadhan tinggal beberapa hari lagi, untuk mengantisipasi lonjakan harga kebutuhan pokok, maka diharapkan tokoh agama berkenaan berikan edukasi ke masyarakat. 

Pihaknya siap membantu kebijakan BI untuk bersama-sama mengedukasi masyarakat agar berbelanja dengan bijak, sehingga harga kebutuhan pokok tetap stabil, karena tidak ada lonjakan permintaan.

 
 

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Hence Paat
Copyright © ANTARA 2024