Manado (ANTARA) - Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sulawesi Utara target menekan angka kelahiran kelompok usia remaja 18/1.000 kelahiran hidup.

"Target tahun ini mengacu pada Renstra BKKBN 2020-2024," kata Kepala Perwakilan BKKBN Sulut, Diano T Tandaju di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, Jumat.



Saat ini, Angka Kelahiran Remaja Umur 15-19 Tahun (Age Specific Fertility Rate atau ASFR 15-19) di provinsi berpenduduk lebih 2,6 juta jiwa tersebut masih berada pada posisi yang terbilang tinggi dengan angka 42/1.000 kelahiran hidup.

Untuk menurunkan angka kelahiran pada kelompok tersebut, kata dia, Perwakilan BKKBN Provinsi Sulut melaksanakan pembinaan kesehatan reproduksi bagi remaja kelompok risiko tinggi (anak tidak sekolah) di kabupaten tersebut.

"Upaya ini untuk meningkatkan pengetahuan remaja terhadap kesehatan reproduksi pada remaja kelompok resiko tinggi dalam menurunkan resiko kehamilan yang tidak di inginkan di kabupaten ini," katanya.



Diano berharap, pembinaan kesehatan reproduksi bagi remaja kelompok risiko tinggi (anak tidak sekolah) tersebut dapat memberikan manfaat bagi para remaja untuk memahami fungsi reproduksi sehat, menghindari pernikahan dini, serta kehamilan yang tidak diinginkan.

Selain itu, dapat menyampaikan tentang kesehatan reproduksi sehat kepada sesama remaja dan menjadi panutan untuk hal-hal yang positif.

Diano menambahkan, Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow Timur melalui dinas pendidikan memfasilitasi remaja putus sekolah melanjutkan pendidikan.

"Pemerintah kabupaten memberikan pendidikan secara gratis remaja yang putus sekolah baik pendidikan reguler maupun paket pendidikan nonformal," ujarnya.



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BKKBN Sulut tekan angka kelahiran pada kelompok usia remaja

Pewarta : Karel Alexander Polakitan
Editor : Jorie MR Darondo
Copyright © ANTARA 2024