Yogyakarta (ANTARA) - Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan menemui Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X di Kantor Kepatihan, Yogyakarta, Rabu, untuk bersilaturahmi sekaligus meminta restu terkait pencapresannya.

Setelah berjalan kaki dari kawasan Malioboro, Anies beserta rombongan tiba di Kantor Gubernuran itu sekitar pukul 09.00 WIB kemudian langsung memasuki Gedhong Wilis, Kompleks Kepatihan untuk menemui Sultan.

"Saya sampaikan mohon doanya, mohon restunya dan insya Allah nanti apa yang kita sedang usahakan untuk Indonesia lebih baik bisa tercapai," kata Anies usia bertemu Sultan selama hampir 2 jam.

Bagi Anies, Sultan HB X merupakan sosok rujukan bagi semua kalangan sehingga dalam kontestasi Pilpres 2024, ia merasa perlu bersilaturahim serta memperoleh wejangan dari Raja Keraton Yogyakarta itu.

"Beliau memayungi semua, beliau menjadi rujukan bagi semua. Karena itu kami bersilaturahmi dan mendengarkan pesan-pesan bijak, pengalaman-pengalaman dan diskusi berbagai hal. Tadi ngobrolnya agak panjang mendengar banyak hal yang tadi dibahas sama-sama," ujar dia.

Menurut Anies, bersilaturahim dengan Sultan HB X penting dilakukan mengingat dirinya adalah putra Yogyakarta yang juga tumbuh besar di Yogyakarta.

"Saya sebagai putra Yogyakarta yang tumbuh besar di Yogyakarta, hanya kira-kira 600 meter dari Kepatihan yang sekarang kemudian bekerja, berkarier di Jakarta dan sedang mendapatkan amanah mengikuti proses kontestasi pemilihan presiden," ujar Anies.

Dalam kesempatan itu, mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengaku mengambil pelajaran terhadap model kepemimpinan Sri Sultan HB IX yang dinilai stabil, tenang, dan sopan, namun tegas dalam bersikap.

Menurut Anies, model kepemimpinan itu kini diteruskan oleh Sri Sultan HB X.

"Itu menjadi inspirasi dari mulai 'swargi' (almarhum) Sri Sultan Hamengkubuwono IX yang diteruskan oleh Ngarsa Dalem Sri Sultan Hamengkubuwono X untuk terus menjaga prinsip-prinsip kepemimpinan yang yang tenang yang stabil yang mengayomi tapi juga tegas dalam bersikap dan mampu menjaga suasana stabilitas jadi Itu kira-kira obrolan kami," ujar dia.

Anies Baswedan menjadi peserta Pilpres 2024 terakhir yang menemui Sultan setelah sebelumnya capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo pada 27 Desember 2023, disusul capres dan cawapres nomor urut 2 Prabowo Subiato-Gibran Rakabuming Raka pada 22 Januari 2024 lebih dulu menemui Sultan.

Sementara itu, Sultan HB X mengemukakan kesan penerimaannya terhadap Anies tidak berbeda dengan dua capres yang lebih dulu menemuinya.

"Ya sama saja, yang namanya sama-sama berdialog, belajar ya saya tidak bisa untuk bisa punya kesimpulan-kesimpulan," kata dia.

Meski demikian, Sultan mengaku sempat mengingatkan Anies bahwa sebagai pemimpin harus tetap menjaga kebhinekaan dengan berlaku adil tanpa membedakan-bedakan anak bangsa.

"Bagaimana pemimpin itu biarpun gede, kalau bisa pemimpin itu bisa mengibarkan semua bendera biar pun dia berasal dari satu bendera. Tidak merasa berkuasa biar pun berkuasa karena kekuasaan diaktifkan untuk rakyatnya semua tanpa membedakan karena sekecil apapun bendera itu diangkat tetap itu juga pemilihnya bagian dari anak Republik Indonesia sendiri," kata dia.

Sebelumnya, KPU RI telah menetapkan peserta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024, yakni pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md. nomor urut 3.

KPU juga telah menetapkan masa kampanye mulai 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, kemudian jadwal pemungutan suara pada tanggal 14 Februari 2024.


 

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Anies meminta restu Sultan HB X di Kepatihan Yogyakarta

Pewarta : Luqman Hakim
Editor : Hence Paat
Copyright © ANTARA 2024