Manado (ANTARA) - Petugas PLN menjaga sistem kelistrikan tetap aman di saat cuaca ekstrem yang melanda Kabupaten Kepulauan Sangihe, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).

"Cuaca ekstrem yang melanda sejumlah wilayah di Sulawesi Utara, menurut perkiraan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) masih akan berlangsung hingga akhir Januari 2024," kata General Manager PLN Unit Induk Distribusi Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah dan Gorontalo (UID Suluttenggo) Ari Dartomo, di Manado, Jumat.

Dia mengatakan menindaklanjuti prediksi BMKG terkait adanya peringatan cuaca ekstrem, pihaknya memastikan petugas PLN selalu siap siaga satu kali 24 jam, guna menjaga serta melakukan pengamanan suplai listrik.

“Petugas PLN berupaya melayani masyarakat sepenuh hati dengan terus bersiaga dan memastikan keandalan listrik dengan respon cepat penanganan gangguan,” kata Dartomo.

Dartomo menjelaskan bahwa kondisi cuaca saat ini sangat berdampak pada sistem kelistrikan yang ada, terutama ketika hujan deras disertai dengan angin yang kencang, untuk itu diperlukan upaya ekstra untuk dapat memastikan minimnya gangguan yang muncul.

Cuaca ekstrem sangat mempengaruhi keandalan listrik, hal ini menyebabkan aktifnya sistem proteksi secara otomatis yang akan memutus sementara aliran listrik jika terdeteksi ada situasi tidak aman menyentuh jaringan listrik. 

"Hal ini bertujuan untuk menjaga keselamatan masyarakat dari risiko bahaya listrik,” jelas Dartomo.

Ditambahkan, ada dua jenis keadaan di mana aliran listrik terhenti sementara, yaitu pertama disebabkan pemeliharaan berkala jaringan listrik yang tentu saja akan diberikan pemberitahuan oleh PLN. 

Kedua disebabkan adanya gangguan tiba-tiba yang bisa terjadi kapan saja terutama saat kondisi cuaca ekstrem, namun pemberitahuan akan diberikan setelah penyebab gangguan ditemukan lewat aplikasi PLN Mobile.

Gangguan karena cuaca ekstrem dan penyebab 'force majeure' lainnya yang terjadi saat ini juga terjadi tidak terkecuali juga pada lokasi masyarakat di Kepulauan, tepatnya di Kabupaten Kepulauan Sangihe, Kecamatan Tamako yang juga menjadi wilayah layanan PLN UID Suluttenggo.

Terbaru, gangguan yang terjadi disebabkan oleh gangguan kelelawar yang menyentuh jaringan listrik, sehingga sistem proteksi jaringan menghentikan aliran listrik sementara agar meminimalisir risiko bahaya listrik bagi masyarakat.

Manager Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Tahuna Muhammad Taufik mengatakan pihaknya telah melakukan upaya untuk menghadapi kondisi cuaca ekstrem dan berbagai gangguan tidak diinginkan lainnya di wilayah kerja UP3 Tahuna dengan membuka posko pelayanan kelistrikan bagi masyarakat.

“Saat ini terdapat 7 posko tersebar di seluruh wilayah kerja UP3 Tahuna, di mana ratusan petugas PLN dikerahkan untuk siaga menjaga keandalan listrik selama musim penghujan,” ungkap Taufik.

PLN sebagai perusahaan milik negara akan terus memastikan pasokan listrik bisa terpenuhi di setiap situasi dan kondisi. Selain itu, PLN juga telah menghadirkan aplikasi PLN Mobile.

 PLN sebagai perusahaan listrik negara akan terus berupaya maksimal agar pasokan listrik bisa terpenuhi di setiap situasi dan kondisi. 

Selain itu, PLN juga telah menghadirkan aplikasi PLN Mobile sebagai bagian dari Transformasi Digital kecepatan layanan bagi seluruh pelanggan PLN, aplikasi ini dapat diunduh secara gratis dari Play Store dan App Store.
 

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Hence Paat
Copyright © ANTARA 2024