Manado (ANTARA) - Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) H Sarbin Sehe meminta para penyuluh agama Kristen untuk terus memperkuat politik kebangsaan dalam menjelang Pemilu 2024.
"Di hadapan para penyuluh dan tokoh agama Kristen, saya meminta untuk terus memperkuat politik kebangsaan jelang tahun 2024," kata Sarbin, di Tondano, Rabu (6/12).
Sarbin menjelaskan bahwa politik kebangsaan adalah konsistensi untuk terus mempertahankan persatuan dan kesatuan, kerukunan, kedamaian antara sesama anak bangsa dalam semangat empat pilar kebangsaan yakni Pancasila, NKRI, Bhinneka Tunggal Ika dan UUD 1945.
Menurut dia, dalam menjelang tahun politik 2024, semua masyarakat untuk terus memperkuat politik kebangsaan, meskipun pilihan politik berbeda-beda.
"Mari kita hadapi tahun politik dengan happy, tidak usah tegang-tegang. Beda pilihan politik itu biasa, tetapi persatuan itu yang utama," kata Sarbin.
Dia juga mengajak para penyuluh agama dan pendeta untuk menjaga kesucian mimbar agama, tidak boleh dikotori dengan kepentingan politik praktis karena hanya akan membawa perpecahan di tengah jemaat dan masyarakat.
"Mari jaga mimbar-mimbar suci agama kita. Jangan kotori dengan kepentingan politik praktis yang memecah belah kita. Silahkan beda pilihan politik dan silahkan gunakan hak pilih kita di bilik suara sesuai dengan hati nurani masing-masing," ujarnya.
"Di hadapan para penyuluh dan tokoh agama Kristen, saya meminta untuk terus memperkuat politik kebangsaan jelang tahun 2024," kata Sarbin, di Tondano, Rabu (6/12).
Sarbin menjelaskan bahwa politik kebangsaan adalah konsistensi untuk terus mempertahankan persatuan dan kesatuan, kerukunan, kedamaian antara sesama anak bangsa dalam semangat empat pilar kebangsaan yakni Pancasila, NKRI, Bhinneka Tunggal Ika dan UUD 1945.
Menurut dia, dalam menjelang tahun politik 2024, semua masyarakat untuk terus memperkuat politik kebangsaan, meskipun pilihan politik berbeda-beda.
"Mari kita hadapi tahun politik dengan happy, tidak usah tegang-tegang. Beda pilihan politik itu biasa, tetapi persatuan itu yang utama," kata Sarbin.
Dia juga mengajak para penyuluh agama dan pendeta untuk menjaga kesucian mimbar agama, tidak boleh dikotori dengan kepentingan politik praktis karena hanya akan membawa perpecahan di tengah jemaat dan masyarakat.
"Mari jaga mimbar-mimbar suci agama kita. Jangan kotori dengan kepentingan politik praktis yang memecah belah kita. Silahkan beda pilihan politik dan silahkan gunakan hak pilih kita di bilik suara sesuai dengan hati nurani masing-masing," ujarnya.