Manado (ANTARA) - Animo masyarakat Sulawesi Utara (Sulut) menabung di bank makin tinggi, menyusul penghimpunan dana perbankan mengalami peningkatan hingga periode Oktober 2023.
"Dana Pihak Ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun perbankan Sulut hingga Oktober 2023 mencapai Rp31,72 triliun," kata Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Utara Gorontalo Maluku Utara (Sulutgomalut) Winter Marbun, di Manado, Kamis.
Winter mengatakan penghimpunan dana masyarakat ini mengalami peningkatan sebesar 3,08 persen jika dibandingkan dengan posisi yang sama tahun lalu hanya Rp30,77 triliun.
Dia mengatakan jika dibandingkan dengan akhir tahun 2022 juga mengalami peningkatan sebesar 4,90 persen dari Rp30,24 triliun menjadi Rp31,72 triliun.
Ia menjelaskan peningkatan ini menandakan minat masyarakat untuk menabung di bank semakin tinggi, mereka tidak lagi menabung di rumah yang tidak aman.
Sehingga, katanya, bagi perbankan perlu strategi dan inovasi yang baik untuk menarik masyarakat menabung di bank.
"Menabung di bank sangat aman, dan masyarakat juga harus dapat edukasi dengan baik, sebelum menabung, lihat dulu apakah bank tersebut telah dijamin oleh LPS," katanya.
LPS, katanya, merupakan lembaga penjamin simpanan yang akan menjamin simpanan masyarakat hingga Rp2 miliar per akun, jadi tidak perlu khawatir, walaupun terjadi kemungkinan buruk pada bank tersebut.
Namun, katanya, sebagai OJK yang bertugas mengawasi perbankan, akan terus memantau sehingga semua bank di Sulut baik bank umum maupun bank perkreditan rakyat (BPR) berjalan sehat.
"Dana Pihak Ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun perbankan Sulut hingga Oktober 2023 mencapai Rp31,72 triliun," kata Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Utara Gorontalo Maluku Utara (Sulutgomalut) Winter Marbun, di Manado, Kamis.
Winter mengatakan penghimpunan dana masyarakat ini mengalami peningkatan sebesar 3,08 persen jika dibandingkan dengan posisi yang sama tahun lalu hanya Rp30,77 triliun.
Dia mengatakan jika dibandingkan dengan akhir tahun 2022 juga mengalami peningkatan sebesar 4,90 persen dari Rp30,24 triliun menjadi Rp31,72 triliun.
Ia menjelaskan peningkatan ini menandakan minat masyarakat untuk menabung di bank semakin tinggi, mereka tidak lagi menabung di rumah yang tidak aman.
Sehingga, katanya, bagi perbankan perlu strategi dan inovasi yang baik untuk menarik masyarakat menabung di bank.
"Menabung di bank sangat aman, dan masyarakat juga harus dapat edukasi dengan baik, sebelum menabung, lihat dulu apakah bank tersebut telah dijamin oleh LPS," katanya.
LPS, katanya, merupakan lembaga penjamin simpanan yang akan menjamin simpanan masyarakat hingga Rp2 miliar per akun, jadi tidak perlu khawatir, walaupun terjadi kemungkinan buruk pada bank tersebut.
Namun, katanya, sebagai OJK yang bertugas mengawasi perbankan, akan terus memantau sehingga semua bank di Sulut baik bank umum maupun bank perkreditan rakyat (BPR) berjalan sehat.