Manado (ANTARA) - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan menjalin kemitraan dengan Persatuan Wredatama Republik Indonesia atau PWRI mengedukasi program Jaminan Kesehatan Nasional.

"Kami mengharapkan dapat menyampaikan informasi terbaru terkait kebijakan-kebijakan program, progres pelaksanaan program serta edukasi program dan pola hidup sehat kepada peserta JKN dari segmen PWRI," Asisten Deputi Bidang Pengelola Informasi dan Pengaduan, Debbie Nianta Musigiasari di acara 'Sinergi Sosialisasi Dan Edukasi Program JKN Bersama PWRI' di Manado, Kamis.

Dari sarasehan ini, diharapkan juga dapat meningkatkan pemahaman terkait hak dan kewajiban peserta, informasi, manfaat, dan prosedur dalam mendapatkan jaminan pelayanan kesehatan serta menyampaikan informasi terkait inovasi BPJS Kesehatan yang bertujuan memberikan kemudahan pelayanan bagi peserta.

Debbie mengatakan, BPJS Kesehatan ditugaskan pemerintah sejak 1 Januari 2014 menyelenggarakan program jaminan dengan berbagai tantangan yang dihadapi dalam melayani peserta sehingga perlu dilakukan pembinaan dan perbaikan pelaksanaan program setiap saat.

"Misi kesehatan tahun 2021 hingga 2026 yaitu meningkatkan kualitas layanan kepada peserta melalui layanan terintegrasi berbasis teknologi informasi," ujarnya.

BPJS Kesehatan, kata dia, menetapkan fokus utama melalui tahapan yang selaras dengan 'Customer Journey' peserta yaitu mulai dari pencarian informasi program JKN, pendaftaran peserta, pembayaran iuran pertama, pemberian informasi kepada peserta, perubahan data, pembayaran iuran setiap bulan, pelayanan kesehatan sampai dengan pelayanan pengaduan.

"Melalui upaya peningkatan mutu layanan di setiap Customer Journey ini harapannya mampu meningkatkan kepuasan beserta JKN," ujarnya.

Upaya peningkatan kualitas layanan tidak hanya dengan cara peningkatan kuantitas (peningkatan jumlah fasilitas kesehatan yang bekerjasama), namun peningkatan kualitas menjadi komitmen utama BPJS Kesehatan seiring dengan tuntutan masyarakat atas layanan di era digital saat ini.

"Sampai dengan 1 Oktober 2023 jumlah peserta JKN telah mencapai 264.423.853 jiwa, kita merupakan peserta jaminan sosial terbesar di dunia," katanya.

Sarasehan ini kata dia, akan dilakukan penyampaian program dan kebijakan terbaru yang diharapkan mampu menambah pengetahuan dan pemahaman peserta terkait manfaat program JKN.

"Di sini akan disampaikan materi inspirasi oleh praktisi kesehatan dan Brand Ambassador BPJS Kesehatan. Hal ini dimaksudkan untuk menjadi penggugah semangat peserta JKN untuk memulai program pola hidup yang lebih sehat," ujarnya.

BPJS Kesehatan berharap seluruh anggota Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI) dan anggota keluarga yang terdaftar dalam program JKN dapat melakukan validasi data secara berkala jika terjadi perubahan baik golongan kepangkatan, data diri, susunan keluarga serta data kepesertaan lainnya.

Pewarta : Karel Alexander Polakitan
Editor : Hence Paat
Copyright © ANTARA 2024