Jakarta, (AntaraSulut) - Executive Director and Head Wealth Management Standard Chartered Bank Indonesia Bambang Simon Simarno menilai pada 2015 merupakan tahun tepat bagi masyarakat berinvestasi di pasar keuangan yang didukung sejumlah faktor eksternal maupun internal.

"Tahun ini adalah 'turning point' (titik balik) yang signifikan. Di mulai dari ekonomi Amerika Serikat yang diperkirakan akan membaik. Itu dampaknya akan positif bagi kita semua," ujarnya saat jumpa pers di Jakarta, Kamis.

Ia melihat ekonomi global akan terus tumbuh dan juga kebijakan bank sentral dunia masih akan terus mendukung pertumbuhan di pasar saham maupun obligasi.

"Inflasi juga akan cenderung lebih rendah dan terkendali," katanya.

Dengan inflasi yang lebih rendah, lanjut Bambang, diperkirakan suku bunga deposito akan menjadi lebih rendah, sehingga masyarakat akan mencari alternatif produk investasi selain deposito.

"Khusus di Indonesia, suku bunga deposito cukup tinggi dibandingkan negara lain, di atas enam persen bahkan sampai di atas 10 persen. Di Singapura, suku bunga deposito cuma nol koma sekian persen, sehingga banyak produk investasi alternatif lainnya yang tumbuh," katanya.

Kendati demikian, Bambang juga menilai bahwa kondisi pasar akan lebih bergejolak dibandingkan tahun lalu.

Bank sentral Amerika Serikat The Fed diproyeksikan akan mulai menaikkan suku bunga untuk pertama kalinya sejak 2006.

Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024