Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa Indonesia saat ini tengah fokus mengembangkan ekosistem kendaraan listrik (Electric Vehicle/EV) untuk mendukung ketahanan energi di kawasan ASEAN.
“Pengembangan kendaraan listrik mempunyai peran besar terhadap kelestarian lingkungan, mulai dari pengurangan emisi gas rumah kaca, percepatan transisi energi, dekarbonisasi sektor transportasi darat, pencapaian target nol emisi, hingga peningkatan ketahanan energi di kawasan ASEAN,” kata Menko Airlangga dalam acara ASEAN Climate Forum 2023, di Jakarta, Sabtu.
Dalam rangka mendorong pengembangan EV di kawasan ASEAN, negara-negara anggota ASEAN telah sepakat untuk membangun ekosistem EV dan menjadi bagian penting dalam rantai pasokan dunia, dengan menekankan pada industri hilirisasi.
Salah satu wujud konkret upaya tersebut telah ditunjukkan dengan disepakatinya perjanjian kerja sama yang tertuang dalam ASEAN Leaders' Declaration on Developing Regional Electric Vehicle (EV) Ecosystem pada KTT Ke-42 ASEAN di Labuan Bajo beberapa bulan yang lalu.
Adapun kerja sama dan kolaborasi pengembangan EV itu meliputi peningkatan infrastruktur dan pengisian daya, menciptakan iklim usaha dan investasi yang kondusif untuk menarik investasi.
Selain itu, mengoptimalkan produksi dan penggunaan material dan sumber daya berkelanjutan untuk mencapai penciptaan nilai yang lebih tinggi dari rantai pasokan EV, serta mempromosikan penggunaan energi terbarukan di negara-negara ASEAN.
Lebih lanjut, Menko Airlangga menjelaskan bahwa Indonesia sendiri juga mempunyai peran penting dalam mengembangkan ekosistem industri EV dari hulu ke hilir dengan target produksi sebanyak 600 ribu unit mobil listrik dan 2,45 juta sepeda motor listrik per tahun pada 2030 mendatang.
Dengan berbagai target tersebut, Indonesia diprediksi mampu membantu dalam mengurangi emisi karbon hingga 3,8 juta ton.
“Kami mengapresiasi seluruh Committee of ASEAN Business Advisory Council yang telah menyelenggarakan The ASEAN Climate Forum 2023. Semoga forum ini dapat berfokus pada kerangka Net Zero Emission 2060 yang komprehensif, transisi energi yang terjangkau, strategi dekarbonisasi, dan pembiayaan berkelanjutan,” kata Menko Airlangga.
Adapun langkah tersebut sejalan visi Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang juga meyakini ASEAN akan dapat mengembangkan EV di kancah global. Hal itu juga didukung dengan potensi unggul ASEAN dalam pengembangan EV yang memiliki perkiraan pasar sebesar 2,7 miliar dolar AS pada tahun 2027.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: RI kembangkan ekosistem EV dukung ketahanan energi di ASEAN
“Pengembangan kendaraan listrik mempunyai peran besar terhadap kelestarian lingkungan, mulai dari pengurangan emisi gas rumah kaca, percepatan transisi energi, dekarbonisasi sektor transportasi darat, pencapaian target nol emisi, hingga peningkatan ketahanan energi di kawasan ASEAN,” kata Menko Airlangga dalam acara ASEAN Climate Forum 2023, di Jakarta, Sabtu.
Dalam rangka mendorong pengembangan EV di kawasan ASEAN, negara-negara anggota ASEAN telah sepakat untuk membangun ekosistem EV dan menjadi bagian penting dalam rantai pasokan dunia, dengan menekankan pada industri hilirisasi.
Salah satu wujud konkret upaya tersebut telah ditunjukkan dengan disepakatinya perjanjian kerja sama yang tertuang dalam ASEAN Leaders' Declaration on Developing Regional Electric Vehicle (EV) Ecosystem pada KTT Ke-42 ASEAN di Labuan Bajo beberapa bulan yang lalu.
Adapun kerja sama dan kolaborasi pengembangan EV itu meliputi peningkatan infrastruktur dan pengisian daya, menciptakan iklim usaha dan investasi yang kondusif untuk menarik investasi.
Selain itu, mengoptimalkan produksi dan penggunaan material dan sumber daya berkelanjutan untuk mencapai penciptaan nilai yang lebih tinggi dari rantai pasokan EV, serta mempromosikan penggunaan energi terbarukan di negara-negara ASEAN.
Lebih lanjut, Menko Airlangga menjelaskan bahwa Indonesia sendiri juga mempunyai peran penting dalam mengembangkan ekosistem industri EV dari hulu ke hilir dengan target produksi sebanyak 600 ribu unit mobil listrik dan 2,45 juta sepeda motor listrik per tahun pada 2030 mendatang.
Dengan berbagai target tersebut, Indonesia diprediksi mampu membantu dalam mengurangi emisi karbon hingga 3,8 juta ton.
“Kami mengapresiasi seluruh Committee of ASEAN Business Advisory Council yang telah menyelenggarakan The ASEAN Climate Forum 2023. Semoga forum ini dapat berfokus pada kerangka Net Zero Emission 2060 yang komprehensif, transisi energi yang terjangkau, strategi dekarbonisasi, dan pembiayaan berkelanjutan,” kata Menko Airlangga.
Adapun langkah tersebut sejalan visi Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang juga meyakini ASEAN akan dapat mengembangkan EV di kancah global. Hal itu juga didukung dengan potensi unggul ASEAN dalam pengembangan EV yang memiliki perkiraan pasar sebesar 2,7 miliar dolar AS pada tahun 2027.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: RI kembangkan ekosistem EV dukung ketahanan energi di ASEAN