Manado (ANTARA) - Wakil Ketua DPRD Manado, Noortje Henny van Bone, menggunakan masa reses kedua tahun 2023, dengan menemui konstituen di wilayah Sario - Malalayang, dalam pertemuan tatap muka terbuka, di Winangun, Jumat.
"Dalam pertemuan itu, saya selaku wakil rakyat dari Dapil Sario - Malalayang menerima banyak masukan dari masyarakat, baik tentang sosial kemasyarakatan, keamanan, infrastruktur hingga ekonomi yang memerlukan sentuhan segera," kata Van Bone di Manado, Jumat.
Aspirasi yang pertama, katanya berasal dari tokoh agama setempat, Jefry Sambow, yang minta permasalahan Kamtibmas bisa tetap menjadi perhatian, mengingat angka kriminalitas di Manado naik, juga minta agar dalam reses berikutnya bisa mengundang BUMN untuk bersama mendengarkan keinginan masyarakat, karena kondisi ekonomi terutama UMKM banyak terpuruk pascapandemi COVID-19 dan sampai saat ini masih susah bangkit, sebab kalah modal.
Kemudian warga bernama Sofie Sayouw, yang menyampaikan aspirasinya tentang masalah BPJS kesehatan serta permintaan pembuatan jalan lorong yang rusak dan lampu jalan di lingkungan III Winangun mohon diganti serta minta pengadaan lahan pekuburan.
Kemudian dari Elvis Pamelan, warga Malalayang Dua, soal lampu jalan yang rusak, dan mohon ada perbaikan untuk menekan angka kriminalitas mulai dari perkelahian hingga pencurian, dan satu warga bernama Deasy Lombonaung, dari Malalayang Satu lingkungan III, karena jalan sudah diukur sejak Januari dan belum ada realisasi hingga kini, berharap bisa disampaikan ke PUPR.
Demikian juga dengan warga Winangun Dua, Jopy Wonte, menyampaikan aspirasi tentang UMKM yang banyak gulung tikar pascapandemi dan berharap bisa dibantu dengan adanya bantuan ringan dari BUMN termasuk BRI dan berharap ada solusi.
Menanggapi semua aspirasi itu, Van Bone mengatakan, akan memperjuangkan, dan masalah sosial seperti BPJS langsung dijawab oleh perwakilan dinas sosial, bahwa jika tidak mampu akan dibantu dengan dimasukkan sebagai tanggungan pemerintah.
"Kalau untuk masalah bantuan ekonomi, akan mengundang dinas koperasi, juga dinas perdagangan sehingga bisa memberikan bantuan bagi para pelaku usaha kecil, dalam berbagai bentuk untuk menopang yang akan gulung tikar, karena pandemi, kalau soal kamtibmas, maka harus dilaporkan kepada ketua lingkungan lurah dan camat serta selalu berkoordinasi dengan babinkamtibmas dan juga babinsa. Sebab selalu ada rapat di tingkat tripika untuk kemudian dilaporkan ke Forkompimda dan menjadi bahan bahasan," katanya.
Di sisi lain, Van Bone, menegaskan, jika mengenai permintaan satu dua mata lampu, dia langsung akan potong kompas dengan menelepon ke kepala dinas dan biasanya bisa langsung ditindaklanjuti, dengan pemasangan dan penggantian.
Satu lagi yang ditegaskan, Van Bone, ada akan melakukan kunjungan kerja ke Jakarta untuk bertemu dengan wakil rakyat di komisi VIII, sehingga bisa meminta bantuan dari pusat, lewat wakil di situ, bahkan akan mengundang untuk mengunjungi Manado agar dapat bertemu pemerintah dan menyampaikan apa saja yang diberikan sebagai bantuan kepada masyarakat Manado.
"Dalam pertemuan itu, saya selaku wakil rakyat dari Dapil Sario - Malalayang menerima banyak masukan dari masyarakat, baik tentang sosial kemasyarakatan, keamanan, infrastruktur hingga ekonomi yang memerlukan sentuhan segera," kata Van Bone di Manado, Jumat.
Aspirasi yang pertama, katanya berasal dari tokoh agama setempat, Jefry Sambow, yang minta permasalahan Kamtibmas bisa tetap menjadi perhatian, mengingat angka kriminalitas di Manado naik, juga minta agar dalam reses berikutnya bisa mengundang BUMN untuk bersama mendengarkan keinginan masyarakat, karena kondisi ekonomi terutama UMKM banyak terpuruk pascapandemi COVID-19 dan sampai saat ini masih susah bangkit, sebab kalah modal.
Kemudian warga bernama Sofie Sayouw, yang menyampaikan aspirasinya tentang masalah BPJS kesehatan serta permintaan pembuatan jalan lorong yang rusak dan lampu jalan di lingkungan III Winangun mohon diganti serta minta pengadaan lahan pekuburan.
Kemudian dari Elvis Pamelan, warga Malalayang Dua, soal lampu jalan yang rusak, dan mohon ada perbaikan untuk menekan angka kriminalitas mulai dari perkelahian hingga pencurian, dan satu warga bernama Deasy Lombonaung, dari Malalayang Satu lingkungan III, karena jalan sudah diukur sejak Januari dan belum ada realisasi hingga kini, berharap bisa disampaikan ke PUPR.
Demikian juga dengan warga Winangun Dua, Jopy Wonte, menyampaikan aspirasi tentang UMKM yang banyak gulung tikar pascapandemi dan berharap bisa dibantu dengan adanya bantuan ringan dari BUMN termasuk BRI dan berharap ada solusi.
Menanggapi semua aspirasi itu, Van Bone mengatakan, akan memperjuangkan, dan masalah sosial seperti BPJS langsung dijawab oleh perwakilan dinas sosial, bahwa jika tidak mampu akan dibantu dengan dimasukkan sebagai tanggungan pemerintah.
"Kalau untuk masalah bantuan ekonomi, akan mengundang dinas koperasi, juga dinas perdagangan sehingga bisa memberikan bantuan bagi para pelaku usaha kecil, dalam berbagai bentuk untuk menopang yang akan gulung tikar, karena pandemi, kalau soal kamtibmas, maka harus dilaporkan kepada ketua lingkungan lurah dan camat serta selalu berkoordinasi dengan babinkamtibmas dan juga babinsa. Sebab selalu ada rapat di tingkat tripika untuk kemudian dilaporkan ke Forkompimda dan menjadi bahan bahasan," katanya.
Di sisi lain, Van Bone, menegaskan, jika mengenai permintaan satu dua mata lampu, dia langsung akan potong kompas dengan menelepon ke kepala dinas dan biasanya bisa langsung ditindaklanjuti, dengan pemasangan dan penggantian.
Satu lagi yang ditegaskan, Van Bone, ada akan melakukan kunjungan kerja ke Jakarta untuk bertemu dengan wakil rakyat di komisi VIII, sehingga bisa meminta bantuan dari pusat, lewat wakil di situ, bahkan akan mengundang untuk mengunjungi Manado agar dapat bertemu pemerintah dan menyampaikan apa saja yang diberikan sebagai bantuan kepada masyarakat Manado.