Manado (ANTARA) - Ketua Pos Pengamatan Gunung Api Karangetang, di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, Yudia P Tatipang, menyebutkan terjadi dua kali awan panas guguran mengarah ke Kali Kahetang.
"Jarak luncur awan panas guguran tersebut sekitar dua kilometer," sebut Yudia di Manado, Senin.
Pada periode pengamatan pukul 06.00 - 12.00 WITA, kata dia, setelah pukul 07.58 WITA, awan panas guguran terjadi juga pukul 08.50 WITA atau hampir berselang satu jam.
"Kami berharap warga waspada terhadap ancaman awan panas guguran akibat tumpukan material vulkanik," ajaknya.
Dia menambahkan pada periode tersebut terekam dua kali gempa awan panas guguran dengan amplitudo antara 20-30 milimeter dengan durasi 205-220 detik.
Terekam juga sebanyak 55 kali gempa guguran dengan amplitudo antara tiga hingga 25 milimeter selama 29-270 detik, tremor menerus (microtremor) terekam dengan amplitudo antara 0,5 hingga lima milimeter, dominan dua milimeter.
"Hingga saat ini status Gunung Karangetang masih level III Siaga," ujarnya.
Sebanyak 17 warga atau sembilan Kepala Keluarga (KK) Dusun Bolo, Kelurahan Tarorane, Kecamatan Siau Timur, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulut, diungsikan akibat awan panas guguran Gunung Karangetang yang terjadi pukul 07.58 WITA.
Sembilan kepala keluarga saat ini diungsikan sementara di Gereja Bukit Zaitun Tampuna di Kelurahan Tarorane.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Dua kali meluncur, PGA: Waspada awan panas guguran Gunung Karangetang
"Jarak luncur awan panas guguran tersebut sekitar dua kilometer," sebut Yudia di Manado, Senin.
Pada periode pengamatan pukul 06.00 - 12.00 WITA, kata dia, setelah pukul 07.58 WITA, awan panas guguran terjadi juga pukul 08.50 WITA atau hampir berselang satu jam.
"Kami berharap warga waspada terhadap ancaman awan panas guguran akibat tumpukan material vulkanik," ajaknya.
Dia menambahkan pada periode tersebut terekam dua kali gempa awan panas guguran dengan amplitudo antara 20-30 milimeter dengan durasi 205-220 detik.
Terekam juga sebanyak 55 kali gempa guguran dengan amplitudo antara tiga hingga 25 milimeter selama 29-270 detik, tremor menerus (microtremor) terekam dengan amplitudo antara 0,5 hingga lima milimeter, dominan dua milimeter.
"Hingga saat ini status Gunung Karangetang masih level III Siaga," ujarnya.
Sebanyak 17 warga atau sembilan Kepala Keluarga (KK) Dusun Bolo, Kelurahan Tarorane, Kecamatan Siau Timur, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulut, diungsikan akibat awan panas guguran Gunung Karangetang yang terjadi pukul 07.58 WITA.
Sembilan kepala keluarga saat ini diungsikan sementara di Gereja Bukit Zaitun Tampuna di Kelurahan Tarorane.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Dua kali meluncur, PGA: Waspada awan panas guguran Gunung Karangetang