Manado (ANTARA) - Aset perbankan yang beraktivitas di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) hingga posisi April 2023 mencapai Rp86,61 Triliun.

"Aset industri perbankan Sulut mencapai Rp86,61 Triliun hingga April 2023 yakni meningkat 7,52 persen jika dibandingkan dengan posisi yang sama tahun lalu hanya Rp77,76 Triliun," kata Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulut Gorontalo Maluku Utara Winter Marbun, di Manado, Kamis.

Winter mengatakan peningkatan aset tersebut tak lepas dari pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) dan penyaluran kredit yang terus meningkat.

Ia mengatakan hingga posisi April 2023, penghimpunan dana masyarakat mencapai Rp29,18 Triliun atau meningkat 2,89 persen dari posisi yang sama tahun 2022 sebesar Rp28,36 Triliun.

Untuk penyaluran kredit juga tumbuh 5,76 persen dari tahun 2022 sebesar Rp42,10 Triliun, menjadi Rp44,52 Triliun di April 2023.

Selain itu, katanya, non performing loan (NPL) mengalami penurunan dari 3,39 persen pada April 2022 menjadi 2,89 persen di tahun 2023.

"Hal ini mencerminkan, kesadaran nasabah mengembalikan pinjaman sudah mulai tinggi," katanya.

Perbankan harus terus mengedukasi nasabah agar pengembalian kredit tepat waktu sehingga terhindar dari kredit macet.

Jika nasabah sudah masuk kredit macet maka tidak akan mendapatkan pembiayaan dari manapun.


Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Hence Paat
Copyright © ANTARA 2025