Manado (ANTARA) - Seorang ibu rumah tangga berdiri dengan sabar di antrean panjang dalam pasar murah yang diselenggarakan oleh pemerintah.

Dia memegang tas belanja kosong dengan erat di tangan dan tersenyum pada anaknya yang berdiri di sampingnya.

Di sekelilingnya, orang-orang dari berbagai lapisan masyarakat juga menunggu giliran, dengan harapan mendapatkan bahan kebutuhan pokok yang harganya terjangkau.

Perempuan yang mengenakan pakaian sederhana yang tampak sedikit lusuh itu adalah Yuvita (52). Dari wajahnya terpancar kegigihan dan kesabaran.

Dia sadar mengenai pentingnya mendapatkan barang-barang tersebut dengan harga murah agar dia bisa memenuhi kebutuhan keluarganya.

Meskipun terasa melelahkan karena antre di bawah panas dan di lapangan yang ramai, dia tampak sabar menanti giliran.

Sementara menunggu, ibu dua anak tersebut berbicara dengan beberapa orang di sekitarnya. Mereka berbagi pengalaman dan tips tentang cara menghemat pengeluaran, berbagi resep makanan ekonomis, dan memberikan dukungan satu sama lain dalam menghadapi keadaan.

Mereka semua saling berbagi pengalaman untuk saling membantu dan saling mendukung.

Setelah menunggu dengan sabar, akhirnya giliran ibu tersebut tiba. Dia melangkah maju, kemudian menyampaikan ucapan terima kasih pada petugas yang ramah dan telah membantu mengatur distribusi bahan kebutuhan pokok.

Ibu itu memasuki area yang menyediakan ragam kebutuhan produk yang disediakan, termasuk beras, minyak goreng, gula, telur, cabai rawit, dan beberapa kebutuhan lainnya.

Dia mulai memilih barang-barang yang dibutuhkan dan memasukkannya ke dalam tas belanja kosong.

Pertama yang terlintas dalam benaknya adalah membeli beras. Apalagi dalam program yang diselenggarakan oleh pemerintah itu, harga beras yang disediakan tergolong murah, yakni Rp9.000 per kilogram untuk jenis beras bagus.

Yuvita merasa sangat senang karena bisa mendapatkan beras murah dari Bulog dalam pasar murah Gerakan Pangan Murah (GPM), di Lapangan Maesa Perkamil, Kota Manado, itu.

Bagi dia, beras Bulog itu tergolong bagus dan enak, apalagi kali ini didapat dengan harga yang murah.

Dia mengambil secukupnya dan memastikan hanya sesuai kebutuhan keluarganya, agar persediaan di pasar murah itu juga cukup untuk semua orang yang membutuhkan.

Sementara itu, Siti Karim (49), seorang ibu asal Perkamil, Manado, mengaku sangat beruntung karena kali ini mendapatkan harga beras dengan harga terjangkau.

Dari pengalaman sebelumnya, Siti mengaku kualitas beras Bulog saat ini sangat baik dan enak dikonsumsi. Setelah dimasak, rasanya lezat dan teksturnya lembut, sehingga keluarganya sangat menyukai.

Dengan adanya program seperti ini, Yuvita, Siti Karim, dan masyarakat lainnya dapat memenuhi kebutuhan pangan yang berkualitas tanpa merasa khawatir akan harga yang tinggi.


Gerakan Pangan Murah

Kepala Perum Bulog Kanwil Sulawesi Utara dan Gorontalo Abdul Muis menyebut tahun ini, perusahaan milik negara itu mendapatkan kepercayaan dari Badan Pangan Nasional untuk tugas penting dalam pemenuhan bahan pangan pokok menjelang Hari Besar Keagamaan dan Nasional (HBKN), yakni Idul Adha, melalui program "Gerakan Pangan Murah" (GPM).

Inisiatif ini diawali oleh Badan Pangan Nasional yang meluncurkan pasar murah serentak di seluruh Indonesia pada tanggal 26 Juni 2023, dengan lebih dari 300 titik lokasi yang tersebar di 37 provinsi dan 296 kabupaten serta kota.

Melalui Gerakan Pangan Murah ini, masyarakat di seluruh Indonesia, khususnya di Sulawesi Utara dan Gorontalo, dapat memperoleh kebutuhan pangan pokok berkualitas dengan harga terjangkau, baik untuk konsumsi sehari-hari maupun untuk persiapan menyambut hari raya Idul Adha.

Program GPM serentak diluncurkan pada H-3 sebelum Idul Adha, Pemerintah menetapkan jatuh pada 29 Juni 2023, sehingga memberikan kesempatan yang ideal bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pangan.

Beberapa daerah, bahkan menyelenggarakan GPM selama lebih dari 1 hari, mulai dari tanggal 26 hingga 28 Juni.

Semua produk pangan yang dijual dalam GPM ini memiliki harga di bawah harga pasar atau tidak melebihi harga acuan pembelian/penjualan (HAP) dan harga eceran tertinggi (HET) yang telah ditetapkan.

Hal ini sesuai dengan tujuan utama dari pelaksanaan GPM, yaitu menyediakan pangan yang terjangkau bagi masyarakat.

Dalam Program GPM di Sulawesi Utara, Bulog menyiapkan 100 ton beras untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam menghadapi Idul Adha tahun ini.

Bulog juga menyiapkan minyak goreng sebanyak 30 ribu liter.


Kolaborasi pemda

Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey dalam kesempatan menghadiri pasar murah itu berpesan agar masyarakat memanfaatkan dengan baik program pemerintah pusat melalui Perum Bulog ini.

Masyarakat dipersilahkan datang dan berbelanja dengan harga murah. 

Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara menjamin ketersediaan pangan dan siap mendistribusikan ke seluruh wilayah.

Pemerintah bersama pemangku kepentingan lain, dalam hal ini institusi TNI/Polri dan jajaran terkait, selalu siaga untuk memenuhi kebutuhan pangan warga.

Dalam program Gerakan Pangan Murah ini, selain menjual beras dengan harga murah, juga minyak goreng seharga Rp13 ribu per liter, cabai rawit Rp40 ribu per kilogram.

Pemerintah menjamin stok bahan pokok dalam jumlah besar untuk menyambut Hari Raya Idul Adha dan mengantisipasi fenomena alam El Nino, serta persiapan menghadapi kondisi musim hingga akhir tahun.

Semua itu sebagai upaya agar pasokan pangan terjaga, distribusi lancar, serta masyarakat memperoleh sembako dengan harga terjangkau.

GPM Serentak Nasional ini juga berhasil memecahkan rekor MURI, sebagai gerakan pangan murah serentak terbanyak di Indonesia.

Betapa pentingnya program pemenuhan pangan yang terjangkau, berkualitas dan terjamin, serta dukungan dari pemerintah dan lembaga terkait untuk menjaga ketersediaan dan stabilitas pangan di Indonesia.

 

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Jorie MR Darondo
Copyright © ANTARA 2024