Manado (ANTARA) - Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey mengajak warga di provinsi berpenduduk lebih 2,6 juta jiwa tersebut ikuti program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
"Dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan, kami terus mengajak pemerintah di 15 kabupaten dan kota di Sulut semuanya pelayanan BPJS kesehatan," sebut Gubernur Olly pada peresmian Rumah Sakit Kelas D Pratama Dumoga, Desa Modomang, Kecamatan Dumoga Timur, Kabupaten Bolaang Mongondow, Selasa.
Gubernur mengakui belum semua warga Sulut dilindungi dengan program BPJS Kesehatan, JKN, akan tetapi pemerintah provinsi akan terus mendorong dan berupaya optimal cakupan kepesertaan terus meningkat.
"Belum 100 persen, saat ini sudah di atas 70 persen," kata Gubernur Olly.
Dia berharap, masyarakat yang telah menjadi peserta JKN tetap mengaktifkan kepesertaannya, sehingga merasakan manfaat ketika mendapatkan pelayanan kesehatan.
"Masyarakat kadang-kadang kalau sehat lupa melaporkan kepesertaannya, dan nanti setelah sakit baru lapor. Hal seperti ini sepertinya tidak perlu terjadi ketika ada komunikasi dengan pemerintah daerah," ujarnya.
Sebab menurut Gubernur, pemerintah menyediakan anggaran untuk membantu melindungi masyarakat yang belum dilindungi program JKN.
Karena itu menurut dia, menjadi tugas kepala desa atau "Sangadi" di Kabupaten Bolaang Mongondow untuk selalu memutakhirkan kepesertaan program JKN warga di wilayahnya.
"Jangan baru cari BPJS Kesehatan ketika sakit. Masyarakat harus semakin sadar tentang kesehatan sebagai salah satu kebutuhan dasar," ujarnya.
"Dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan, kami terus mengajak pemerintah di 15 kabupaten dan kota di Sulut semuanya pelayanan BPJS kesehatan," sebut Gubernur Olly pada peresmian Rumah Sakit Kelas D Pratama Dumoga, Desa Modomang, Kecamatan Dumoga Timur, Kabupaten Bolaang Mongondow, Selasa.
Gubernur mengakui belum semua warga Sulut dilindungi dengan program BPJS Kesehatan, JKN, akan tetapi pemerintah provinsi akan terus mendorong dan berupaya optimal cakupan kepesertaan terus meningkat.
"Belum 100 persen, saat ini sudah di atas 70 persen," kata Gubernur Olly.
Dia berharap, masyarakat yang telah menjadi peserta JKN tetap mengaktifkan kepesertaannya, sehingga merasakan manfaat ketika mendapatkan pelayanan kesehatan.
"Masyarakat kadang-kadang kalau sehat lupa melaporkan kepesertaannya, dan nanti setelah sakit baru lapor. Hal seperti ini sepertinya tidak perlu terjadi ketika ada komunikasi dengan pemerintah daerah," ujarnya.
Sebab menurut Gubernur, pemerintah menyediakan anggaran untuk membantu melindungi masyarakat yang belum dilindungi program JKN.
Karena itu menurut dia, menjadi tugas kepala desa atau "Sangadi" di Kabupaten Bolaang Mongondow untuk selalu memutakhirkan kepesertaan program JKN warga di wilayahnya.
"Jangan baru cari BPJS Kesehatan ketika sakit. Masyarakat harus semakin sadar tentang kesehatan sebagai salah satu kebutuhan dasar," ujarnya.