Manado (ANTARA) - Kepala Balai Karantina Pertanian Manado, Yusup Patiroy mengatakan, belum ada kasus 'African Swine Fever' (ASF) di Provinsi Sulawesi Utara.

"Meski begitu pengetatan di pintu-pintu masuk seperti di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara dan Kabupaten Bolaang Selatan harus dilakukan," sebut Yusup di Manado, Senin.

Apalagi menurut dia, Sulawesi Tengah dan beberapa tempat di wilayah Sulawesi telah berada dalam kewaspadaan terhadap penularan ASF ke ternak babi.

"Setelah pengetatan terhadap pintu masuk lalu lintas perdagangan salah satunya daging babi, maka kewaspadaan berikutnya adalah warga atua penumpang yang membawa daging beserta turunan produknya seperti sosis," ujarnya.

Selain di pintu masuk perbatasan, Karantina Pertanian Manado juga melakukan pengawasan atau pengetatan di Bandara Sam Ratulangi Manado maupun pelabuhan-pelabuhan.

Dia mencontohkan ada beberapa produk turunan yang berbahan dasar daging babi yang dimusnahkan di bandara karena diduga berasal dari daerah-daerah yang sudah terjangkit ASF.

"Kami telah melakukan tugas kami secara maksimal baik di bandara ataupun pelabuhan untuk mencegah masuknya penyakit ASF ini," ujarnya.

Dia mengatakan, saat ini ada pelarangan masuknya daging babi ke Sulut termasuk dari daerah-daerah yang tertular ASF.

"Sulawesi Utara beruntung karena menjadi daerah pemasok daging babi ke sejumlah daerah, Sulut surplus. Beberapa daerah seperti Ternate, Jakarta serta Kalimantan menjadi tujuan perdagangan daging babi," ujarnya.

Pewarta : Karel Alexander Polakitan
Editor : Hence Paat
Copyright © ANTARA 2024