Manado (ANTARA) - Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi I akan mengatur pola operasi Bendungan Kuwil-Kawangkoan di Kabupaten Minahasa Utara, Sulut, setelah selesai dibangun.
"Pembangunannya sudah selesai semuanya. Hanya saja ke depannya ada masa pemeliharaan selama setahun oleh kontraktor," sebut Kepala BWS Sulawesi I, I Komang Sudana di Manado, Selasa.
Selesai masa pemeliharaan, kata dia, maka bendungan pertama di Sulawesi Utara tersebut akan diserahkan ke Unit Pengelola Bendungan (UPB).
"Di UPB sendiri tak hanya pemeliharaan, tapi juga bagaimana mengoperasikan bendungan tersebut. Paling penting adalah pola operasinya," ujarnya.
Pola operasi bendungan ini, menurut dia, perlu diatur pada musim hujan dan musim kering karena terkait dengan pemanfaatan air oleh PDAM misalkan.
"Jadi akan diatur, kapan bisa dibuka dan kapan ditutup. Pada saat banjir besar seperti yang lalu, harus ditutup pintu airnya dengan melihat kapasitas tampungnya. Daya tampung Bendungan Kuwil saat ini sebesar 26 juta meter kubik," ujarnya.
Pada musim kemarau, kata dia, volume air akan dikurangi sehingga ketika memasuki musim hujan bisa cukup menampung debit air yang masuk.
Bendungan Kuwil Kawangkoan telah selesai dibangun oleh PT Wijaya Karya dan menelan anggaran sebesar Rp1,9 triliun.
Bendungan ini selain menyediakan air baku untuk tiga daerah, Kota Manado, Kota Bitung dan Kabupaten Minahasa Utara, serta menghasilkan energi listrik mikro hidro, juga akan mereduksi banjir di Kota Manado.
"Pembangunannya sudah selesai semuanya. Hanya saja ke depannya ada masa pemeliharaan selama setahun oleh kontraktor," sebut Kepala BWS Sulawesi I, I Komang Sudana di Manado, Selasa.
Selesai masa pemeliharaan, kata dia, maka bendungan pertama di Sulawesi Utara tersebut akan diserahkan ke Unit Pengelola Bendungan (UPB).
"Di UPB sendiri tak hanya pemeliharaan, tapi juga bagaimana mengoperasikan bendungan tersebut. Paling penting adalah pola operasinya," ujarnya.
Pola operasi bendungan ini, menurut dia, perlu diatur pada musim hujan dan musim kering karena terkait dengan pemanfaatan air oleh PDAM misalkan.
"Jadi akan diatur, kapan bisa dibuka dan kapan ditutup. Pada saat banjir besar seperti yang lalu, harus ditutup pintu airnya dengan melihat kapasitas tampungnya. Daya tampung Bendungan Kuwil saat ini sebesar 26 juta meter kubik," ujarnya.
Pada musim kemarau, kata dia, volume air akan dikurangi sehingga ketika memasuki musim hujan bisa cukup menampung debit air yang masuk.
Bendungan Kuwil Kawangkoan telah selesai dibangun oleh PT Wijaya Karya dan menelan anggaran sebesar Rp1,9 triliun.
Bendungan ini selain menyediakan air baku untuk tiga daerah, Kota Manado, Kota Bitung dan Kabupaten Minahasa Utara, serta menghasilkan energi listrik mikro hidro, juga akan mereduksi banjir di Kota Manado.