Manado, 1/10 (AntaraSulut) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) mengungkapkan empat produk industri kecil menengah (IKM) di daerah tersebut masuk Program One Village One Product (OVOP) atau Satu Desa Satu Produk .

"Empat produk itu yakni dua produk makanan ringan dari produk turunan kelapa dan dua produk dari pala," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulut, Olvie Atteng di Manado, Rabu.

Olvie mengatakan dua produk dari turunan kelapa yakni kue kering kelapa dan nata de coco. Dan dari turunan pala permen pala dan sirup buah pala.

"Empat produk tersebut dinyatakan lolos masuk program OVOP, ini merupakan produk baru yang diusulkan dan langsung diterima oleh Tim OVOP dari Jakarta," katanya.

Dengan adanya empat produk baru yang masuk OVOP dari Sulut, katanya, maka ia optimistis target menjadikan setiap kabupaten memiliki satu produk akan terwujud.

Menurut dia, untuk menjadi produk OVOP, suatu produk harus memiliki ciri khas suatu daerah, unik, memiliki potensi pasar yang cukup besar dan berkesinambungan.

IKM dengan produk yang telah masuk Program OVOP, katanya, akan mendapatkan berbagai kemudahan dari sisi pembinaan dan pendampingan. Bahkan sampai mendapat bantuan baik dana maupun peralatan dari pemerintah.

Salah satu anggota Tim OVOP Sulut Frangky Legi mengatakan daerah yang menjadi pengembangan Program OVOP harus memiliki keseragaman jenis usaha, memiliki tata ruang yang jelas serta memiliki infrastruktur yang bagus.

"Kami tidak ingin daerah yang menjadi pengembangan OVOP tidak memiliki tata ruang yang jelas sehingga tiba-tiba lokasi yang menjadi pusat produksinya digusur," jelasnya.

Selain itu, katanya, sarana jalan dan fasilitas infrastruktur lainnya ke lokasi OVOP juga harus baik, sehingga pemerintah daerah setempat harus melakukan investasi untuk membangun infrastruktur di lokasi tersebut.

Kebijakan pembinaan IKM melalui pendekatan OVOP dilaksanakan sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 28 Tahun 2008 tentang Kebijakan Industri Nasional (KIN).

Pembinaan IKM melalui pendekatan OVOP ditujukan untuk produk yang unik dan khas dari berbagai daerah. Produk-produk itu harus punya peluang pasar yang luas terutama untuk tujuan ekspor.

Menurut Dirjen IKM Kemenperin Euis Saedah, pendekatan OVOP merupakan suatu gerakan untuk menumbuhkan ekonomi pedesaan melalui peningkatan nilai tambah yang didukung kekayaan unsur budaya atau kearifan lokal.***2***



Pewarta : Oleh Nancy Lynda Tigauw
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024