Kabupaten Minahasa Utara (ANTARA) - Sekretaris Daerah Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara (Sulut) Novly Wowiling mengatakan daerah tersebut membutuhkan investor untuk industri pengolahan kelapa.

"Ketika di Kabupaten Minahasa Utara sudah ada investor yang bergerak di bidang olahan kelapa maka ini menjawab persoalan utama yang ada di daerah ini," kata dia di Manado, Sabtu.

Di Minahasa Utara, kata dia, masih perlu dukungan dan keterlibatan pihak swasta untuk mendorong tahapan pengolahan hasil kelapa.

"Tidak ada gunanya keberhasilan di level budi daya (kelapa, red.) kalau tidak diimbangi dengan proses akhir dari satu siklus produk atau pengolahan hasil," ujarnya.

Dia mencontohkan kehadiran investor PT Suryapratama Agung Bahtera yang mengolah daging kelapa menjadi santan beku yang diekspor ke China baru-baru ini.

"Saya membayangkannya industri olahan atau pabriknya besar dan butuh investasi yang besar dari sisi peralatan, ternyata juga tidak dan tentu ini akan memberi dampak terhadap para petani," ujarnya.

Dampak yang bisa dilihat ketika ada industri olahan adalah memperpendek siklus penjualan produk mentah dari petani menuju produk akhir dibandingkan dengan jual butir kelapa.

"Berarti ada siklus waktu dan siklus tenaga kerja yang diefisienkan ketika daging kelapa ini diolah," katanya.

Walaupun belum melihat langsung berapa biaya tenaga kerja atau biaya pembelian setiap butir kelapa, akan tetapi Novly optimistis kehadiran industri olahan ini memberikan hal yang positif bagi petani karena ada kepastian pasar.

Apalagi, menurut dia, hal yang lebih menarik perusahaan olahan kelapa ini hanya mengambil santan, kemudian hasil perasan dikembalikan kepada penjual untuk dijadikan sebagai bahan baku pakan ternak.

"Nah ini sebuah langkah dan upaya serta kebijakan yang sungguh berpihak kepada petani itu sendiri dan tentu Pemerintah Kabupaten Minahasa Utara sangat memberikan apresiasi dan ucapan terima kasih," katanya.

Pewarta : Karel Alexander Polakitan
Editor : Hence Paat
Copyright © ANTARA 2024