Manado,  (ANTARA Sulut) - Pemimpin Wilayah Bank Rakyat Indonesia (BRI) Manado Osbal Saragi mengatakan menargetkan pembukaan "outlet branchless banking" sebanyak 1.400 di 2014, tersebar di Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tegah dan Maluku Utara.

Osbal mengatakan di Manado Kamis, dari jumlah itu yang sudah tereaisasi sampai saat ini sebanyak 600-an outlet di empat wilayah kerja BRI yakni di Sulut 120-an, Palu 162 outlet dan sisanya di Gorontalo dan Malut.

"Saya optimis target ini akan tercapai, karena BRI memang bank yang selalu masuk hingga ke pelososk desa," katanya.

Dengan adanya branchless banking ini, diharapkan masyarakat dapat lebih dekat dengan bank dan terus menyimpan uang melalui jasa perbankan.

Sistem branchless banking ini, BRI bekerjasama dengan kios-kios dan memberikan alat khusus untuk menangani masyarakat yang ingin menabung atau mengetahui produk dari bank tersebut.

Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulut, Sulteng, Gorontalo dan Malut Purnama Jaya mengatakan akan menerbitkan peraturan branchless banking guna meningkatkan dana murah bagi perbankan di daerah tersebut.

"Nantinya, dengan aturan baru branchless banking tersebut, diharapkan perbankan lebih mampu meningkatkan dana murah, sehingga mampu menekan lending rate," kata Purnama.

"Potensi tabungan dan kredit mikro besar sekali. Ada jutaan orang di sana yang sekarang terkendala masalah akses. Akses ini kita arahkan agar semakin terbuka," katanya.

Ia mengatakan, potensi kenaikan DPK dan kredit perbankan bisa meningkat dua kali lipat jika branchless banking diterapkan. Aturan soal minimum 20 persen kredit ke UMKM juga akan terus diterapkan.

Menurutnya aturan ini ditegakkan sebagai bentuk dukungan bagi masyarakat daerah mendapatkan akses keuangan yang mudah.

"Ini sebagai bentuk akselerasi agar terbuka luas akses masyarakat. Industri keuangan bisa diakses dengan teknologi yang dijual," jelasnya.

Pewarta :
Editor : Guntur Bilulu
Copyright © ANTARA 2024