Manado, (ANTARA Sulut) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Manado memfasilitasi penyelesaian tuntutan warga Sario terhadap BPBD karena kesalahan awal pendataan korban bencana.
"Sesuai dengan informasi dan cross cek yang kita lakukan bersama dengan BPBD masyarakat tahu, bahwa tidak ada penyaluran dana ganda terhadap korban bencana," kata Anggota DPRD Boby Daud di Manado.
Menurut Boby masalah penyaluran bantuan tersebut muncul, karena warga Sario dan Sario Utara yang merasa sebagai korban mengaku belum menerima, sedangkan di tempat lain sudah tersalur, karena itu mereka mendatangi DPRD minta bantuan mendapatkan keadilan bagi mereka.
Anggota DPRD Arthur Paath, mengatakan, untuk menyelesaikan masalah tersebut, pihaknya sudah mengingatkan BPBD untuk memperbaiki data yang ada, dan warga yang menjadi korban harus segera menerima haknya, dalam pengusulan untuk bantuan tahap kedua.
"Jangan sampai masalah ini berlarut-larut, kami berharap BPBD memahami apa yang menjadi keinginan seluruh warga korban banjir, demikian juga warga diharapkan mendengarkan dengan baik penjelasan dari BPBD dan kecamatan supaya tidak ada salah paham nantinya," katanya.
Kepala BPBD Manado Max Tatahede mengatakan, pihaknya sama sekali tidak menahan bantuan untuk warga korban bencana, karena justru sisa dana yang hendak dikembalikan tersebut sudah diinstruksikan untuk disalurkan saja.
"Padahal karena kesalahan data tersebut, kami harus bermasalah, tetapi kami akan berusaha supaya seluruh warga korban bencana menerima haknya," katanya.
Ia menyebutkan, memang akibat kesalahan tersebut, dana akan dikembalikan ke BNPB, namun dianjurkan untuk disalurkan saja, sebab itu maka ada yang menerima belakangan dan baru pekan lalu.
Warga Sario Utara bernama Desy Mamesah menuntut agar BPBD Manado adil dalam membagikan bantuan, jangan yang sudah dapat menerima kembali, sedangkan mereka terabaikan.
"Jangan babadusta Pak Max, soalnya bilang so kase ke pusat dana kiapa ada penyaluran di Paal Empat,?" katanya.
Desy bersama warga menuntut agar masalah tersebut diselesaikan sehingga nantinya dalam penyaluran tahap kedua warga tetap menerima.
"Sesuai dengan informasi dan cross cek yang kita lakukan bersama dengan BPBD masyarakat tahu, bahwa tidak ada penyaluran dana ganda terhadap korban bencana," kata Anggota DPRD Boby Daud di Manado.
Menurut Boby masalah penyaluran bantuan tersebut muncul, karena warga Sario dan Sario Utara yang merasa sebagai korban mengaku belum menerima, sedangkan di tempat lain sudah tersalur, karena itu mereka mendatangi DPRD minta bantuan mendapatkan keadilan bagi mereka.
Anggota DPRD Arthur Paath, mengatakan, untuk menyelesaikan masalah tersebut, pihaknya sudah mengingatkan BPBD untuk memperbaiki data yang ada, dan warga yang menjadi korban harus segera menerima haknya, dalam pengusulan untuk bantuan tahap kedua.
"Jangan sampai masalah ini berlarut-larut, kami berharap BPBD memahami apa yang menjadi keinginan seluruh warga korban banjir, demikian juga warga diharapkan mendengarkan dengan baik penjelasan dari BPBD dan kecamatan supaya tidak ada salah paham nantinya," katanya.
Kepala BPBD Manado Max Tatahede mengatakan, pihaknya sama sekali tidak menahan bantuan untuk warga korban bencana, karena justru sisa dana yang hendak dikembalikan tersebut sudah diinstruksikan untuk disalurkan saja.
"Padahal karena kesalahan data tersebut, kami harus bermasalah, tetapi kami akan berusaha supaya seluruh warga korban bencana menerima haknya," katanya.
Ia menyebutkan, memang akibat kesalahan tersebut, dana akan dikembalikan ke BNPB, namun dianjurkan untuk disalurkan saja, sebab itu maka ada yang menerima belakangan dan baru pekan lalu.
Warga Sario Utara bernama Desy Mamesah menuntut agar BPBD Manado adil dalam membagikan bantuan, jangan yang sudah dapat menerima kembali, sedangkan mereka terabaikan.
"Jangan babadusta Pak Max, soalnya bilang so kase ke pusat dana kiapa ada penyaluran di Paal Empat,?" katanya.
Desy bersama warga menuntut agar masalah tersebut diselesaikan sehingga nantinya dalam penyaluran tahap kedua warga tetap menerima.