Manado (ANTARA) - Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM) bekerja sama dengan Proyek Karema mengedukasi anak sekolah minggu (ASM) akan bahaya dan nilai sampah plastik bagi kehidupan manusia, di Kabupaten Minahasa Utara, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).

"Sebanyak 30 anak sekolah minggu (ASM) jemaat GMIM Baitel Kolongan Wilayah Mapanget Kolongan Minahasa utara (Minut), ikut dalam kegiatan sosialisasi tentang pilah sampah plastik dan nilai sampah plastik," kata Komisi Lingkungan GMIM Baitel Kolongan, Inri Kaseger di Airmadidi, Senin.

Kegiatan sosialisasi lingkungan pada ASM ini, oleh Komisi Lingkungan GMIM Baitel Kolongan bekerja sama dengan Proyek Karema.

Sosialisasi tentang lingkungan pada anak usia dini seperti pada ASM menjadi bagian program utama di jemaat GMIM Baitel Kolongan.

Dimana, jemaat disebutnya sedang menjalankan program sampah jadi uang untuk mendukung program pembangunan mereka saat ini.

Jemaat GMIM Baitel sendiri sudah melakukan penjajakan kerja sama dengan salah satu penggiat daur ulang sampah plastik yang ramah lingkungan, dan menyiapkan diri untuk mendukung program lingkungan ini.

Dia mengatakan hal ini dilakukan dengan tujuan memberikan pengetahuan pada ASM tentang dampak buruk sampah plastik jika dibuang sembarangan, dan nilai positif jika sampah plastik dikumpulkan untuk di daur ulang.

“Jadi jika adik bisa mengumpulkan sisa seperti botol plastik bekas. Maka ada nilai rupiah. Artinya, dari mengumpulkan plastik dan menjualnya ke gereja, maka adik adik bisa menabung dan memberikan persembahan setiap minggunya,” kata Gracey Wakary dari Proyek Karema.

Grace menambahkan sampah plastik jika dibakar akan berdampak tidak baik pada lingkungan dan tubuh manusia.

Penjelasan singkat tentang bahaya dan nilai sampah plastik pada ASM ini mendapat respon positif.

“Di rumah, mama selalu mengajarkan agar sampah dibuang pada tempatnya. Mulai sekarang saya akan mengumpulkan botol plastik bekas,” kata Michael Ratag, ASM yang baru duduk di kelas 2 SD ini.

Proyek Karema sendiri, adalah salah satu LSM lingkungan Sulut yang didirikan pada 2021 lalu oleh Wakary yang beranggotakan pemuda pemudi Sulut yang mencintai lingkungan terutama laut.
 


Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Jorie MR Darondo
Copyright © ANTARA 2024