Manado, (ANTARA Sulut) - Sebanyak sembilan penanaman modal asing (PMA) berinvestasi di Kota Manado, Sulawesi Utara selang tahun 2013 hingga semester pertama 2014.

"PMA tersebut berasal dari benua Asia dan Eropa," kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Manado Peter Assa, di Manado, Selasa.

Assa mengatakan, secara rinci investasi PMA tersebut berasal dari Malaysia, Belanda, Singapura, dan Inggris dengan jumlah proyek yang berbeda.

Kepala Bidang Penanaman Modal Asing Bappeda Manado, Yohana Mende mengatakan kesembilan bidang usaha tersebut adalah wisata tirta dengan nama perusahaan PT Putri Pom-pom dari Malaysia, kemudian PT Air Manado dengan bidang usaha pembangunan instalasi perpipaan dan air bersih dari Belanda.

"Kemudian PT Anak Indonesia Mining yang bergerak dalam bidang perdagangan besar dari Singapura, lalu PT Puncak Mustika Bersama bergerak di bidang jasa akomodasi hotel berasal dari Singapura juga," katanya.

Setelah itu ada PT For El Shadai bergerak dalam bidang perdagangan besar dari Singapura, juga PT Forel Mega Mineral bergerak di bidang dan negara yang sama pula.

Kemudian PT raja dunia juga dari Singapura dengan bidang usaha perdagangan besar, lalu PT Sari Melati Kecana yang bergerak dalam bidang usaha restoran dari negara Inggris serta PT Tozy Sentosa dalam bentuk departemen store yang juga berasal dari Singapura.

Yohana mengatakan semua PMA tersebut sudah mulai menjalankan usahanya di Manado, dan merekrut sejumlah tenaga kerja, lokal setempat.

"Pemerintah berharap dengan PMA yang terus bertumbuh di Manado kiranya bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memasukan inkam dari daerah kita," katanya.

Ia mengatakan, pada periode sebelumnya jumlah PMA yang berinvestasi di Manado lebih sedikit, karena pada 2012 hanya ada satu yang mendapatkan izin berusaha di Manado.***2***





(T.KR-JHB/B/G004/G004) 09-09-2014 22:01:16

Pewarta : Oleh Joyce Bukarakombang
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024