Bolaang Mongondow (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara, untuk sementara melakukan sinkronisasi data korban banjir pada Rabu (1/2) pekan lalu.

"Kami melakukan pemadanan data atau sinkronisasi dengan dinas sosial korban bencana banjir beberapa waktu lalu," kata Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Bolaang Mongondow, Abdul Muin di Manado, Jumat.

Sinkronisasi data ini menurut dia, penting dilakukan sehingga antara BPBD dan Dinas Sosial Bolaang Mongondow memiliki data akurat dan tidak ada yang terlewati.

"Sementara kita lakukan (sinkronisasi data), dikhawatirkan di kita tidak ada data, tapi di dinas sosial ada datanya, atau sebaliknya," ujarnya.

Sinkronisasi data ini, menurut dia, penting juga dilakukan apabila ada pemberian bantuan oleh pemerintah kabupaten bagi warga yang menjadi korban banjir.

"Sekarang masih dalam koordinasi data dengan dinsos, jangan sampai tumpang tindih sehingga semua warga terdampak bisa terdata. Kami juga memberikan apresiasi bagi semua pihak yang telah membantu penanganan banjir dan tanah longsor baru-baru ini," ujarnya.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bolaang Mongondow, Provinsi Sulawesi Utara mencatat sebanyak 1.749 warga atau 514 kepala keluarga empat kecamatan di wilayah tersebut terdampak banjir.

Dari data hasil kaji cepat BPBD Bolaang Mongondow, genangan banjir di Kecamatan Lolak mencakup Desa Mongkoinit (175 rumah/175 KK/603 jiwa), Desa Baturapa I (25 unit rumah, 25 KK/108 jiwa), Desa Baturapa II (34 unit rumah/42 KK/134 jiwa), dan Desa Dulangon (35 unit rumah/38 KK/138 jiwa).*

Pewarta : Karel Alexander Polakitan
Editor : Jorie MR Darondo
Copyright © ANTARA 2024