Manado (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Minahasa Utara, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), meningkatkan koordinasi dalam mengendalikan inflasi di kabupaten itu.

Bupati Minahasa Utara Joune Ganda, di Airmadidi, Kamis, mengatakan untuk mengendalikan inflasi agar tetap stabil perlu langkah konkret yang harus diambil.

Dia mengatakan langkah-langkah pemerintah daerah untuk mengendalikan inflasi terus dilakukan salah satunya seperti pemantauan harga jual beli kebutuhan pokok, serta kebutuhan lainnya yang mempengaruhi inflasi.

Inflasi di Kabupaten Minahasa Utara bulan Januari tahun 2023 sebesar 0,36 persen lebih rendah dari inflasi Nasional sebesar 5,28 persen. 

Penyumbang Inflasi untuk bulan Januari  adalah minyak goreng dan beras. 

Sementara itu, langkah -langkah yang dilakukan Pemkab itu dalam Pengendalian Inflasi adalah mempersiapkan kerja sama antardaerah untuk komoditi penyumbang inflasi seperti tomat, beras, dan ikan.

Juga, katanya, mengidentifikasi komoditi-komoditi yang ada di pasar melalui kerja sama dengan PUD Klabat dan perlu adanya program inovasi daerah untuk setiap OPD dalam pengendalian inflasi. 

Kepala Bagian Umum Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Utara Dadan Sudarmadi,  mengatakan komoditas beras dan angkutan udara mendorong Kota Manado mengalami inflasi sebesar 0,36 persen.

"Penyumbang inflasi terbesar secara month to month (mtm) pada bulan Januari 2023 yaitu beras sebesar 0,1594 persen," kata Dadan.

Sedangkan penyumbang deflasi terbesar adalah cabai rawit sebesar 0,1028 persen.

Kemudian, penyumbang inflasi terbesar secara year on year (yoy) pada bulan Januari yaitu angkutan udara sebesar 0,9968 persen.

Dia mengatakan sedangkan komoditi penyumbang deflasi terbesar yaitu kangkung sebesar 0,1681 persen.

 

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Hence Paat
Copyright © ANTARA 2024