Bolaang Mongondow (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara mengimbau warga setempat mengantisipasi dampak cuaca ekstrem di wilayah tersebut.

"Tetap waspada (potensi dampak cuaca ekstrem, red.)," kata Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Kabupaten Bolaang Mongondow Abdul Muin di Manado, Selasa.

Ia menyatakan khawatir wilayah Bolaang Mongondow ikut terdampak cuaca ekstrem karena informasinya ada tekanan rendah.

"Mudah-mudahan tidak terdampak untuk wilayah Sulawesi Utara khususnya di daerah ini," harap dia.

BPBD Bolaang Mongondow akan memberikan informasi terkini kepada masyarakat terkait dengan dinamika cuaca di wilayah itu.

"Kami berupaya bekerja optimal, merespons dengan cepat ketika terjadi bencana. Terima kasih juga untuk sinergitas para pihak menangani bencana banjir di beberapa desa di Bolaang Mongondow," katanya.

Berdasarkan data hasil kaji cepat BPBD Bolaang Mongondow pascabanjir pada Rabu (1/2), genangan banjir di Kecamatan Lolak mencakup Desa Mongkoinit (175 rumah/175 KK/603 jiwa), Desa Baturapa I (25 rumah, 25 KK/108 jiwa), Desa Baturapa II (34 rumah/42 KK/134 jiwa), dan Desa Dulangon (35 rumah/38 KK/138 jiwa).

Di Kecamatan Bolaang banjir menggenangi Kelurahan Inobonto I (12 rumah/12 KK/48 jiwa), Desa Inobonto (13 rumah, 13 KK/48 jiwa), Desa Inobonto II (59 rumah/59 KK/189 jiwa).

Kecamatan Bolaang Timur mencakup Desa Ambang II (102 rumah/102KK/325 jiwa), Kecamatan Sangtombolang banjir menggenangi Desa Lolanan (5 rumah/5 KK/18 jiwa), Desa Bolangat (34 rumah/38 KK/120 jiwa), Desa Pangi (5 rumah/5 KK/18 jiwa) dan Desa Cempaka (genangan).

Tanah longsor terjadi di Jalan AKD (ruas Kaiya-Kotamobagu), tiga titik di Desa Sauk, Kecamatan Lolak, serta satu titik longsor di Desa Diat di kawasan SMK Cokroaminoto Lolak.

Pewarta : Karel Alexander Polakitan
Editor : Jorie MR Darondo
Copyright © ANTARA 2024