Manado, (ANTARA Sulut) - Pasar Lelang Komoditi Agro (PLKA) Provinsi Sulawesi Utara mampu memperdagangkan komoditi cengkih dengan harga Rp151 ribu per kilogram.

"Harga yang dibeli dalam PLKA ini, jauh lebih tinggi ketimbang di tangan pedagang di sini, yakni sebesar Rp135 ribu per kg," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulawesi Utara (Sulut), Olvie Atteng, di Manado, Selasa.

Pada PLKA ke-5 itu, cengkih yang berhasil dipasarlelangkan sebanyak 3 ton dengan harga satuan Rp151 ribu per kilogram, sehingga total transaksi Rp453 juta.

Pembeli sebenarnya ingin mencari lebih banyak lagi, tetapi stok cengkih yang tersedia di petani sudah sulit didapat, dan yang tersedia hanya 3 ribu Kg, katanya.

Harga cengkih yang berfluktuasi, menurut Olvie, lebih disebabkan ketidakseimbangan antara demand dan suplai.

 Permintaan cengkih tetap tinggi, sementara stok tersedia sudah semakin sulit diperoleh, karena itu pergerakan harga komoditas ini menunjukkan pergerakan.

Pasar Lelang Komoditi Agro (PLKA) ke-5 di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) mampu menciptakan transaksi sebesar Rp5,04 miliar.

"Transaksi yang tercipta tersebut, dari 14 komoditi yang dipasarlelangkan yakni arang tempurung, beras, cengkih, dodol salak, gabah kering panen, gula aren, ikan payangka, ikan betutu, ikan nila, jagung, kacang disko, lemon, telur itik dan tomat," katanya.

Dari keseluruhan transaksi, katanya, yang paling besar yakni komoditi jagung sebesar Rp3 miliar atau 59,51 persen dari total./
(guntur/@antarasulut.com)

Pewarta : Oleh Nancy Lynda Tigauw
Editor : Guntur Bilulu
Copyright © ANTARA 2024