Manado (ANTARA) - Volume air Bendungan Kuwil-Kawangkoan di Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara, sudah menampung sekitar 22 juta meter kubik air dari Sungai Tondano.

"Banjir yang terjadi di Kota Manado karena intensitas hujan ekstrem di hilir Sungai Tondano, dan terpantau di pos hujan intensitasnya kurang lebih 300 milimeter," ujar Kepala Balai Wilayah Sungai Sulawesi I, I Komang Sudana di Manado, Jumat.
.
Kondisi tersebut menyebabkan meluapnya beberapa sungai, Mahawu, Bailang, dan ada di beberapa titik pada daerah rendah di Sungai Tondano, banjir permukiman juga adanya sumbatan drainase.

"Bendungan Kuwil sebagaimana disampaikan volume tampungnya sebesar 26,89 juta meter kubik, saat hujan lebat kita tutup pintu airnya," sebutnya.

Tinggi air berada pada elevasi 98 dengan volume air yang ditampung sebesar 22 juta meter kubik.

"Sesuai dengan kemampuan bendungan 26 juta meter kubik, artinya masih ada sekitar empat juta meter kubik," ujarnya.

Apabila volume air yang ditampung sampai 26,89 juta meter kubik, maka akan melimpas ke spill way dan kemudian masuk lagi ke sungai.

"Hingga kini kami terus memantau kondisi air yang ada di Bendungan Kuwil," ujarnya.

Dia menambahkan, apabila volume air semakin besar dan BMKG memperkirakan curah hujannya tinggi, maka untuk keamanan bendungan pintu air akan dibuka.

Apabila terjadi bencana, Balai Sungai harus berkoordinasi dengan pemerintah provinsi, pemerintah kota, dan pemangku kepentingan lainnya

"Tadi kami berkoordinasi dengan wali Kota, Sekretaris provinsi. Kepala Dinas PUPR Provinsi Sulut. Posisi saat ini, pintu masih tertutup," katanya menambahkan.

Banjir di sejumlah kecamatan kembali terjadi di Kota Manado setelah hujan deras mengguyur wilayah itu dan wilayah sekitar seperti Kota Tomohon, Kabupaten Minahasa dan Kabupaten Minahasa Utara.

Dibangunnya Bendungan Kuwil-Kawangkoan yang membendung Sungai Tondano diharapkan bisa mereduksi banjir sebesar 25 persen di Kota Manado.

Pewarta : Karel Alexander Polakitan
Editor : Jorie MR Darondo
Copyright © ANTARA 2024