Manado, 14/8 (AntaraSulut) - Kesejahteraan petani tanaman pangan di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) Juli 2014 mengalami penurunan tipis menyusul angka nilai tukar petani (NTP) di sub sektor ini mengalami penurunan sebesar 1,14 persen.

"NTP petani tanaman pangan di bulan Juni 2014 dengan angka indeks 95.25 dan menurun menjadi 94.17 di Juli 2014," kata Kepala Bidang Statistik Distribusi, Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulut, Albert Nicolaas di Manado, Kamis.

Pergerakan ini terjadi sebagai akibat perubahan indeks harga yang diterima petani yang bergerak turun dan lebih kecil dibandingkan perubahan indeks yang dibayar petani.

Indeks yang diterima petani mengalami penurunan sebesar 0,48 persen dan perubahan indeks yang dibayar meningkat sebesar 0,66 persen. Dan jika dilihat dari masing-masing indeksnya sebesar 107.03 menjadi 106.51 yang diterima petani, sedangkan yang dibayar dari 112.37 menjadi 113.11.

Dari sisi pengeluaran petani, baik untuk konsumsi rumah tangga maupun untuk biaya produksi dan penambahan barang modal, terlihat bahwa kedua pengeluaran tersebut bergerak meningkat yakni masing-masing sebesar 0,68 persen dan 0,58 persen.

Sedangkan dari sisi konsumsi rumah tangga, kelompok bahan makanan mengalami peningkatan indeks yang terbesar yakni sebesar 1,39 persen.

Jika dilihat dari penimbang berjalan indeks yang diterima petani diperoleh bahwa harga yang diterima petani untuk komoditi kacang hijau yang bergerak meningkat sebesar 3,24 persen. Sedangkan komoditi yang mengalami penurunan indeks adalah gabah, jagung, kacang tanah dan ubi kayu.

Nilai NTP pada sub sektor ini berada di bawah 100 yang mengindikasikan bahwa secara umum kemampuan daya beli petani jauh kurang lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya.***2***


Pewarta : Oleh Nancy Lynda Tigauw
Editor :
Copyright © ANTARA 2024