Manado, 6/8 (AntaraSulut) - Kepala Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik, Badan Pusat Statistik (BPS) Sulut, Dekky Tiwang mengatakan kondisi ekonomi konsumen di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) pada triwulan II tahun 2014 mengalami peningkatan dibandingkan triwulan sebelumnya.

"Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Sulut pada triwulan II tahun 2014 sebesar 105,65 artinya kondisi ekonomi dan tingkat optimisme konsumen meningkat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yakni hanya 100,49," kata Dekky Tiwang, di Manado, Rabu.

Kondisi ekonomi konsumen yang membaik di triwulan II tahun 2014 ini dipengaruhi oleh peningkatan pendapatan rumah tangga.

"Inflasi yang cukup rendah juga tidak memberi pengaruh terlalu besar pada konsumsi makanan," katanya.

Konsumsi makanan dan non makanan, katanya, meningkat namun cenderung stabil dibanding triwulan I tahun 2014.

Tipisnya peningkatan pada konsumsi makanan dan non makanan, katanya, lebih disebabkan karena naiknya indeks non makanan pada pendidikan dan rekreasi.

Meningkatnya indeks pendidikan dan rekreasi, didorong karena adanya persiapan tahun ajaran baru dan liburan sekolah.

Tingginya indeks pendidikan, katanya, didorong oleh adanya fenomena klasik di triwulan II yaitu persiapan memasuki tahun ajaran baru.

"Fenomena klasik lainnya yaitu liburan sekolah juga mendorong kenaikan indeks rekreasi yang merupakan salah satu komponen dalam konsumsi non makanan," jelasnya.

Peningkatan kondisi ekonomi konsumen juga terjadi di seluruh Wilayah Sulawesi, Maluku dan Papua (Sulampua) yakni Provinsi Sulawesi Selatan dan Maluku Utara memiliki indeks di atas nasional dan provinsi lainnya termasuk Sulut ITK-nya di bawah indeks nasional.

"Maluku memiliki ITK tertinggi yakni 115,66 dan terendah Sulawesi Barat 100,84," jelasnya.

ITK adalah indikator perkembangan ekonomi terkini yang dihasilkan BPS melalui survei tendensi konsumen.

Pewarta :
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024