Manado, 4/8 (AntaraSulut) - Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Dr Sinyo Harry Sarundajang menerima Tim Asia Pasific Energy Research Centre (APERC) bersama Tim Low Carbon Model Town (LCMT) dari Jepang di ruang kerjanya di Kantor Gubernur Sulut, Manado, Senin.

Tim APERC dan LCMT terdiri dari Gita (Staf kementerian ESDM), Chrisnawan (Senior Research APERC), Kazutomo Irie (GM APERC), Masato Takahashi (Manager Urban Hitachi Project), Takashi Otsuki (Researcher APERC). Direncanakan akan melakukan penilaian terhadap Kota Bitung sebagai Model Kota Rendah Emisi, khususnya pada kawasan greenfield (kawasan akan dibangun).

Dalam kesempatan tersebut Gubernur Sulut didampingi Wakil Gubernur Sulut Dr Djouhari Kansil, MPd, Sekretaris Daerah Provinsi Sulut, Ir Siswa Rahmat Mokodongan, Asisten I Pemprov Sulut, Edwin Silangen SE, MS, Asisten II Pemprov Sulut, Drs Sanny Parengkuan, MAP, Asisten III Pemprov Sulut, Nikson Watung SH dan Kepala Bappeda Sulut Ir Roy O Ring, MSi.

Dalam pertemuan tersebut Gubernur Sarundajang menyampaikan apresiasi terhadap Tim APERC dan LCMT yang bersedia melakukan kunjungan dan penilaian langsung terhadap Kota Bitung.

Gubernur menjelaskan bahwa sebagai kota yang memiliki pelabuhan alam, Bitung memiliki keunggulan tersendiri untuk dijadikan hub port (pelabuhan internasional), karena dijadikan sebagai pelabuhan transit sebelum kapal berlayar ke lautan Pasifik.

Namun tentunya hal tersebut akan berakibat pada dinamika pembangunan yang cepat dari kota ini sehingga ketika Bitung maju pesat dalam segala aspek pembangunan dan industri maka sewajarnya jika perlu memperhatikan aspek-aspek pengelolaan lingkungan dalam pembangunan tersebut.

Oleh karena itu, penilaian yang dilakukan oleh TIM APERC dan LCMT adalah suatu hal amat positif untuk mengingatkan pemerintah daerah agar tidak mengabaikan faktor lingkungan dalam dinamika pembangunannya, kata Gubernur Sarundajang.

Kepala Bappeda Kota Bitung, Audy Pangemanan AP, MSi mendampingi Walikota Bitung Hanny Sondakh dalam kesempatan tersebut, menjelaskan jika hasil kunjungan berjalan dengan baik dan mendapatkan nilai tinggi, maka Kota Bitung - Sulut, akan mewakili Indonesia di tingkat internasional sebagai model kota rendah emisi, khususnya pada kawasan greenfield (kawasan yang akan dibangun).

Ini menjadi kesempatan baik bagi Kota Bitung untuk mempromosikan diri sebagai kota industri yang ramah lingkungan serta nantinya akan mampu menunjang perwujudan Sulut sebagai Pintu Gerbang Asia Pasifik, katanya. 

Pewarta :
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024