Manado (ANTARA) - Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sulawesi Utara mendirikan tujuh posko bencana menjelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2023.
"Kami menyiapkan jalur nataru (natal dan tahun baru) agar memberikan rasa aman dan nyaman bagi pengguna jalan," sebut Kepala BPJN Sulut, Hendro Satrio MK di Manado, Senin.
Penyiapan posko bencana tersebut, kata dia, adalah bagian dari antisipasi bencana hidro meteorologi yang berpeluang terjadi hingga Februari tahun 2023.
Di tujuh posko yang didirikan tersebut, BPJN Sulut menempatkan sebanyak 22 alat berat serta operator yang dapat dimobilisasi sewaktu-waktu.
Ketujuh posko yang didirikan tersebut menyebar di kantor BPJN Sulut, di Tomohon, Kota Kotamobagu, Tutuyan (Kabupaten Bolaang Mongondow Timur), Bintauna (Kabupaten Bolaang Mongondow Utara), Kabupaten Kepulauan Sangihe dan Kabupaten Kepulauan Talaud.
"Alat-alat berat tersebut sudah ditempatkan ke posko posko yang sudah kami dirikan. Pasti mereka akan merespon cepat ketika ada informasi terjadi bencana longsor," katanya.
Menurut dia, potensi bencana yang berpeluang terjadi di 15 kabupaten dan kota yang ada di Sulut tersebut adalah tanah longsor.
"Kami menargetkan alat berat sudah sampai ke lokasi bencana enam jam, memang kendalanya kalau harus melewati kemacetan. Karena itu, kami meminta bantuan aparat kepolisian untuk mengawal sampai ke lokasi," katanya menambahkan.
Hendro berharap, pengguna jalan tetap memperhatikan kondisi cuaca secara 'real time' dan dapat menunda sementara waktu perjalanan apabila kondisi cuaca buruk atau ekstrem.
"Kami menyiapkan jalur nataru (natal dan tahun baru) agar memberikan rasa aman dan nyaman bagi pengguna jalan," sebut Kepala BPJN Sulut, Hendro Satrio MK di Manado, Senin.
Penyiapan posko bencana tersebut, kata dia, adalah bagian dari antisipasi bencana hidro meteorologi yang berpeluang terjadi hingga Februari tahun 2023.
Di tujuh posko yang didirikan tersebut, BPJN Sulut menempatkan sebanyak 22 alat berat serta operator yang dapat dimobilisasi sewaktu-waktu.
Ketujuh posko yang didirikan tersebut menyebar di kantor BPJN Sulut, di Tomohon, Kota Kotamobagu, Tutuyan (Kabupaten Bolaang Mongondow Timur), Bintauna (Kabupaten Bolaang Mongondow Utara), Kabupaten Kepulauan Sangihe dan Kabupaten Kepulauan Talaud.
"Alat-alat berat tersebut sudah ditempatkan ke posko posko yang sudah kami dirikan. Pasti mereka akan merespon cepat ketika ada informasi terjadi bencana longsor," katanya.
Menurut dia, potensi bencana yang berpeluang terjadi di 15 kabupaten dan kota yang ada di Sulut tersebut adalah tanah longsor.
"Kami menargetkan alat berat sudah sampai ke lokasi bencana enam jam, memang kendalanya kalau harus melewati kemacetan. Karena itu, kami meminta bantuan aparat kepolisian untuk mengawal sampai ke lokasi," katanya menambahkan.
Hendro berharap, pengguna jalan tetap memperhatikan kondisi cuaca secara 'real time' dan dapat menunda sementara waktu perjalanan apabila kondisi cuaca buruk atau ekstrem.