Sangihe, Sulut (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, mencatat sebanyak 198 kasus demam berdarah dengue (DBD) terjadi di daerah itu sepanjang Januari hingga November 2022.

"Sepanjang tahun 2022 ini dari Januari sampai dengan November terdapat 198 kasus DBD di Kabupaten Sangihe," kata Kepala Dinas Kesehatan Sangihe Handry Pasandaran di Tahuna, Kamis.

Menurut dia, dari 198 kasus tersebut, dua pasien anak meninggal dunia sedangkan 196 telah dinyatakan sembuh.

Khusus di bulan November ada delapan kasus dengan perincian Kelurahan Soataloara Dua ada dua kasus, yang enam kasus berada di Kelurahan Tapuang, Kampung Petta Barat, Kelurahan Tona II, Kampung Kalasuge, Kelurahan Bungalawang dan Kelurahan Santiago.

Selama empat bulan terakhir kasus DBD di Kabupaten Sangihe cukup banyak. Di bulan Agustus ada 12 kasus, September ada 19 kasus dan di bulan Oktober ada 16 kasus.

Dinas Kesehatan Sangihe mengimbau warga masyarakat agar tetap menerapkan pola 3M guna membasmi nyamuk pembawa virus DBD.

"Kegiatan 3M yaitu Selain itu, pencegahan DBD yang paling efektif dan efisien hingga saat ini yaitu dengan cara Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) menggunakan metode 3M Plus (Menguras, Menutup, Mendaur Ulang Barang Bekas).

Langka fogging yang dilakukan pemerintah harus didukung oleh masyarakat melalui kegiatan pembersihan lingkungan.

"Kami mengajak masyarakat agar secara rutin melaksanakan kebersihan lingkungan termasuk menutup setiap wadah yang memungkinkan menjadi sarang nyamuk demam berdarah dengue," kata dia.

Pewarta : Jerusalem Mendalora
Editor : Jorie MR Darondo
Copyright © ANTARA 2024