Manado, 29/6 (AntaraSulut) - Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Manado, Sulawesi Utara terus memaksimalkan upaya mencegah penularan virus HIV/AIDS di daerah tersebut.

"Upaya sudah kami lakukan antara lain dengan memaksimalkan 80 outlet kondom," kata Ketua KPA Manado Harley Mangindaan di Manado, Minggu.

Harley mengatakan, outlet kondom di Manado berada di lokasi-lokasi rawan terhadap penularan HIV/AIDS seperti cafe, pub/karaoke, panti pijat, penginapan, hotel, salon bahkan pangkalan ojek yang berbasis populasi kunci atau kelompok rawan tertular, seperti lelaki suka lelaki, Wanita Pekerja Seks, Waria, dan lelaki berisiko tingg.

"Langkah yang kami lakukan tersebut untuk mencegah tertularnya virus mematikan tetapi langkah yang paling baik sebenarya adalah dengan tidak melakukan perbuatan yang berisiko dan setia dengan pasangannya," katanya.

Ia mengatakan sejak Januari sampai Mei 2014, KPA sudah mendistribusikan 27.682 buah kondom ke 80 outlet yang ada di Kota Manado, sedangkan pada tahun sebelumnya adalah sebanyak 95.343 buah yang disebar ke 76 Outlet aktif.

Harley mengatakan, masalah yang paling besar dihadapi oleh Orang dengan HIV/AIDS adalah stigma dan diskriminasi yang diberikan masyarakat kepada mereka sehingga menyebabkan kesulitan saat harus bekerja dan lainnya.

Ia mengatakan yang paling memprihatinkan sekaran adalah perilaku menyimpang dari masyarakat seperti seks bebas tanpa menggunakan pengamanan yang disinyalir banyak dilakukan di tempat kos di Manado.

KPA bersama pemerintah Manado dalam hal ini lurah camat hingga kepala lingkungan, kata Harley berusaha sedapat mungkin, untuk mencegah seks bebas di kos-kos oleh dengan cara memeriksa jangan sampai pasangan bukan suami istri tinggal sekamar.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Sulawesi Utara dan kota Manado yang sudah diverifikasi temuan orang dengan HIV/AIDS menurut jenis kelamin laki � laki berjumlah 250 orang HIV,dan untuk AIDS berjumlah 637orang, sedangkan perempuan HIV 284 orang dan untuk AIDS 332 orang. 

Pewarta :
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024