Manado (ANTARA) - Wakil Gubernur Steven O.E Kandouw membuka Konsultasi Tahunan Komisi Pelayanan Anak se-Sinode GMIM di Aula Mapalus Kantor Gubernur, Sabtu. Dia mengingatkan Sulut sementara memasuki bonus demografi.
"Indonesia termasuk Sulut kini tengah mengalami bonus demografi, yaitu tren demografi anti piramida yang artinya orang berusia muda semakin hari semakin banyak dari pada orang yang berusia tua," sebut Wagub.
Dia pun mengingatkan pentingnya pengajaran disiplin kepada anak sejak usia dini.
"Terpenting dari semua adalah disiplin. Anak-anak ini harus selalu diajari disiplin. Ada beberapa negara yang ditanya filosofi hidup sampai besar adalah disiplin dalam kehidupan sehari-hari," katanya.
"Saya setuju dengan pak pendeta bahwa tugas yang paling mulia, paling berat justru utusan-utusan yang hadir pada hari ini. Di tangan anda-anda semua, keluarga, masyarakat, bangsa dan gereja nasibnya ada di tangan Bapak/Ibu sekalian," ucapnya.
Lebih lanjut Wagub menyampaikan tantangan zaman ini era milenial, terlebih saat ini pemakaian gadget pada anak-anak sudah tidak bisa dilarang. Olehnya suasana digitalisasi harus lebih diunderline dalam menyusun penetrasi program kepada anak-anak.
"Apalagi setelah dua tahun pandemi ternyata semua anak-anak harus dikasih Gedget karena online, jadi kita harus mitigasi," jelasnya.
"Dalam ajaran-ajaran Alkitab selalu up to date dan menurut saya program-program pemerintah masih up to date," tukasnya.
Hadir dalam kegiatan, ketua BPMS GMIM Hein Arina, Ketua Panitia Rio Dondokambey dan seluruh Ketua Komisi Pelayanan Anak se-Sinode GMIM.
"Indonesia termasuk Sulut kini tengah mengalami bonus demografi, yaitu tren demografi anti piramida yang artinya orang berusia muda semakin hari semakin banyak dari pada orang yang berusia tua," sebut Wagub.
Dia pun mengingatkan pentingnya pengajaran disiplin kepada anak sejak usia dini.
"Terpenting dari semua adalah disiplin. Anak-anak ini harus selalu diajari disiplin. Ada beberapa negara yang ditanya filosofi hidup sampai besar adalah disiplin dalam kehidupan sehari-hari," katanya.
"Saya setuju dengan pak pendeta bahwa tugas yang paling mulia, paling berat justru utusan-utusan yang hadir pada hari ini. Di tangan anda-anda semua, keluarga, masyarakat, bangsa dan gereja nasibnya ada di tangan Bapak/Ibu sekalian," ucapnya.
Lebih lanjut Wagub menyampaikan tantangan zaman ini era milenial, terlebih saat ini pemakaian gadget pada anak-anak sudah tidak bisa dilarang. Olehnya suasana digitalisasi harus lebih diunderline dalam menyusun penetrasi program kepada anak-anak.
"Apalagi setelah dua tahun pandemi ternyata semua anak-anak harus dikasih Gedget karena online, jadi kita harus mitigasi," jelasnya.
"Dalam ajaran-ajaran Alkitab selalu up to date dan menurut saya program-program pemerintah masih up to date," tukasnya.
Hadir dalam kegiatan, ketua BPMS GMIM Hein Arina, Ketua Panitia Rio Dondokambey dan seluruh Ketua Komisi Pelayanan Anak se-Sinode GMIM.