Manado (ANTARA) - Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) bersinergi untuk meningkatkan geliat ekonomi di Kawasan Timur Indonesia (KTI) sebagai wilayah potensial menjadi pintu gerbang perdagangan Indonesia ke negara-negara di kawasan Asia lainnya.
"Pandemi COVID-19 harus diakui memberikan dampak pada semua sektor perekonomian, sehingga sinergi sangat penting untuk semua Kadin di wilayah Sulawesi," kata Ketua Kadin Sulut Rio Dondokambey, di Manado, Rabu.
Dia mengatakan Kadin sebagai organisasi yang berlandaskan pada UU Nomor 1 tahun 1987, merekomendasikan beberapa hal untuk kebaikan bangsa dan harus dilaksanakan di setiap daerah.
Posisi dan potensi Sulawesi, katanya, menjadi strategis dalam peta ekonomi di Indonesia Bagian Timur.
"Sehingga kita harus bekerja kolaborasi dan inklusif," katanya.
Berbagai persoalan di tiap daerah, katanya, berbeda-beda seperti masalah investasi, ketenagakerjaan, hingga kesenjangan ekonomi.
Sehingga, katanya, harus dibuatkan peta jalan sebagai acuan bersama dalam mencari solusi.
"Hal ini akan menjadi kekuatan besar dalam membangun ekonomi nasional," katanya.
Rio menjelaskan jalur laut bagian utara harus termanfaatkan sebagai pintu gerbang Asia agar kegiatan ekspor-impor dapat berlangsung optimal.
Masalah database pelaku usaha juga, katanya, harus valid agar tepat sasaran dalam fasilitasi pengembangan UKM.
"Sinkronisasi program pemerintah baik pusat dan daerah serta Kadin harus seiring sejalan," katanya.
"Pandemi COVID-19 harus diakui memberikan dampak pada semua sektor perekonomian, sehingga sinergi sangat penting untuk semua Kadin di wilayah Sulawesi," kata Ketua Kadin Sulut Rio Dondokambey, di Manado, Rabu.
Dia mengatakan Kadin sebagai organisasi yang berlandaskan pada UU Nomor 1 tahun 1987, merekomendasikan beberapa hal untuk kebaikan bangsa dan harus dilaksanakan di setiap daerah.
Posisi dan potensi Sulawesi, katanya, menjadi strategis dalam peta ekonomi di Indonesia Bagian Timur.
"Sehingga kita harus bekerja kolaborasi dan inklusif," katanya.
Berbagai persoalan di tiap daerah, katanya, berbeda-beda seperti masalah investasi, ketenagakerjaan, hingga kesenjangan ekonomi.
Sehingga, katanya, harus dibuatkan peta jalan sebagai acuan bersama dalam mencari solusi.
"Hal ini akan menjadi kekuatan besar dalam membangun ekonomi nasional," katanya.
Rio menjelaskan jalur laut bagian utara harus termanfaatkan sebagai pintu gerbang Asia agar kegiatan ekspor-impor dapat berlangsung optimal.
Masalah database pelaku usaha juga, katanya, harus valid agar tepat sasaran dalam fasilitasi pengembangan UKM.
"Sinkronisasi program pemerintah baik pusat dan daerah serta Kadin harus seiring sejalan," katanya.