Manado, 25/4 (AntaraSulut) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulawesi Utara (Sulut) mencatat hingga pekan ketiga April 2014, daerah itu mengekspor tepung kelapa ke Lithuania sebanyak 13 ton.

"Ekspor tepung kelapa ke Lithuania sebanyak 13 ton dengan perolehan devisa sebesar 30.550 dolar Amerika Serikat (AS)," kata Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulut, Tahi H Siregar di Manado, Jumat.

Menurut dia, kegiatan ekspor ke negara di Benua Eropa tersebut merupakan tanda kalau tepung kelapa Sulut cukup diminati di luar negeri bahkan disukai, karena banyak negara pembeli.

Volume eskpor sebanyak 13 ton berasal dari Surat Keterangan Asal (SKA) yang diterbitkan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulut.

Tahi Siregar mengatakan tepung kelapa Sulut makin diminati karena kualitasnya memenuhi standar dan harapan konsumen di negara tujuan tersebut.

"Proses produksi tepung kelapa di Sulut mengikuti standar internasional, karena itu permintaan dari negara lain terus meningkat," katanya.

Tepung kelapa merupakan salah satu produk turunan kelapa yang saat ini menjadi andalan Sulut untuk memperoleh devisa.

Tujuan sekpor tepung kelapa Sulut bukan hanya negara-negara di Eropa tapi juga di Asia, Amerika dan Afrika.

"Tepung kelapa banyak dibutuhkan sebagai bahan baku membuat roti dan makanan lainnya," ujarnya.

Produksi tepung kelapa di Sulut, paling banyak di Kota Manado kemudian di Kabupaten Minahasa Utara, Minahasa Selatan dan Kota Bitung.

Tepung kelapa atau sering disebut kelapa parut kering atau "desiccated coconut" merupakan tepung yang diperoleh dari parutan kelapa yang sudah cukup tua, tanpa kulit ari yang dikeringkan dalam oven.

Tepung Kelapa banyak digunakan untuk campuran dalam industri makanan kecil seperti permen atau gula-gula, kue, puding dan lain-lain.

Pewarta :
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024