Manado, (AntaraSulut) - Pakar Ekonomi Sulawesi Utara (Sulut) Dr Ellen Pakasi mengatakan produksi komoditi ekspor di provinsi sulawesi Utara (Sulut) harus lebih ditingkatkan.

"Dengan hadirnya jasa pengiriman Maersk line di Kota Bitung maka kegiatan ekspor di Sulut akan langsung ke Pelabuhan Tanjung pelepas Malaysia tidak perlu lagi melewati pulau jawa sehingga diharapkan produksi harus ditingkatkan," kata Ellen, di Manado, Kamis.

Pemerintah harus memperhatikan produksi komoditi unggulan yang diekspor agar kehadiran Maersk line di Kota Bitung tidak percuma.

"Kehadiran Maersk line diharapkan mampu meningkatkan kinerja ekspor Sulut sehingga sumbangan devisa semakin besar dan harus ditunjang dengan kualitas dan kuantitas produk," kata Ellen yang juga salah satu dosen di Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado.

Potensi Indonesia  termasuk di dalamnya Sulut sendiri untuk menguasai pasar ekspor dunia masih cukup tinggi, hal yang harus dilakukan adalah meningkatkan kualitas dan kuantitas produk unggulan.

Wakil Gubernur Sulut Dr Djouhari Kansil MPd mengatakan pelayaran Bitung-Malaysia akan menguntungkan dunia usaha Sulawesi Utara (Sulut).

"Beberapa hal yang menjadi keuntungan bagi kalangan dunia usaha sulut antara lain, tersedianya layanan pelayaran langsung kapal peti kemas internasional di Indonesia timur, waktu pelayaran dari pelabuhan bitung ke negara tujuan menjadi lebih singkat," kata Djauhari. 

Ia juga menyebutkan, barang-barang dari sulut yang sudah diekspor ke-77 negara tujuan sejak tahun 2008, dengan jumlah jenis komoditi yang sudah diekspor 71 jenis. 

Komoditi unggulan Sulut yang diekspor ke luar negeri yakni, produk turunan kelapa, produk perikanan dan pertanian serta perkebunan.


Pewarta : Nancy Tigauw
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024