Manado (ANTARA) - Tim SAR gabungan melakukan pencarian terhadap seorang kakek berusia 94 tahun yang hilang di Perkebunan Tonsea Lama, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Manado Monce di Manado, Kamis, mengatakan pihaknya menerima informasi kejadian membahayakan jiwa manusia di Desa Tonsea Lama.
Seorang kakek itu bernama Korneles Sumuwang (94), warga Desa Tonsea Lama Jaga V, Kabupaten Minahasa. Pada Rabu (3/8), kakek itu berkebun akan tetapi hingga Kamis ini belum kembali ke rumah,
"Keluarga korban melaporkan kejadian ini ke aparat desa dan melaporkan ke Basarnas," katanya.
Setelah menerima laporan itu, ia memerintahkan delapan personel SAR gabungan dengan membawa perlengkapan penunjang untuk pencarian korban.
Setiba di lokasi, tim SAR gabungan berkoordinasi dengan pemerintah setempat dan keluarga korban untuk meminta data-data korban guna menunjang pencarian korban.
"Di lapangan, tim SAR gabungan dari Basarnas, TNI, polisi, RAPI, BPBD, dan masyarakat setempat melaksanakan pencarian korban sampai menjelang malam, akan tetapi belum menemukan keberadaan korban," katanya.
Ia berharap, seluruh anggota tim lebih intensif dalam lanjutan pencarian korban pada Jumat (5/8).
Mengingat korban sudah berumur tua, pihaknya memperkirakan masih di sekitar kebun tersebut.
Pada lanjutan pencarian Jumat (5/8), diharapkan seluruh potensi Basarnas bisa lebih intensif mengemban misi pencarian dan pertolongan tersebut.
"Semakin banyak potensi yang terlibat pasti korban akan cepat di temukan," katanya.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Manado Monce di Manado, Kamis, mengatakan pihaknya menerima informasi kejadian membahayakan jiwa manusia di Desa Tonsea Lama.
Seorang kakek itu bernama Korneles Sumuwang (94), warga Desa Tonsea Lama Jaga V, Kabupaten Minahasa. Pada Rabu (3/8), kakek itu berkebun akan tetapi hingga Kamis ini belum kembali ke rumah,
"Keluarga korban melaporkan kejadian ini ke aparat desa dan melaporkan ke Basarnas," katanya.
Setelah menerima laporan itu, ia memerintahkan delapan personel SAR gabungan dengan membawa perlengkapan penunjang untuk pencarian korban.
Setiba di lokasi, tim SAR gabungan berkoordinasi dengan pemerintah setempat dan keluarga korban untuk meminta data-data korban guna menunjang pencarian korban.
"Di lapangan, tim SAR gabungan dari Basarnas, TNI, polisi, RAPI, BPBD, dan masyarakat setempat melaksanakan pencarian korban sampai menjelang malam, akan tetapi belum menemukan keberadaan korban," katanya.
Ia berharap, seluruh anggota tim lebih intensif dalam lanjutan pencarian korban pada Jumat (5/8).
Mengingat korban sudah berumur tua, pihaknya memperkirakan masih di sekitar kebun tersebut.
Pada lanjutan pencarian Jumat (5/8), diharapkan seluruh potensi Basarnas bisa lebih intensif mengemban misi pencarian dan pertolongan tersebut.
"Semakin banyak potensi yang terlibat pasti korban akan cepat di temukan," katanya.