Sangihe, Sulut (ANTARA) - Penjabat Bupati Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, Rinny Tamuntuan berharap agar semua bentuk bantuan yang diberikan oleh pemerintah kepada masyarakat jangan sampai salah sasaran.
"Saya sangat berharap agar data penduduk harus diperhatikan pemerintah kampung dan kelurahan agar setiap bantuan dari pemerintah, tepat sasaran," kata Rinny Tamuntuan di Tahuna, Senin.
Menurut Rinny saat menyerahkan secara simbolis bantuan bahan bangunan rumah korban bencana alam tahun 2021 bertempat di Kecamatan Tabukan Utara, setiap kepala desa atau kapitalaung harus memperhatikan setiap data penduduk di wilayah kerja masing-masing.
"Data penduduk harus akurat agar setiap bantuan yang diberikan oleh pemerintah benar-benar diterima oleh masyarakat yang berhak menerimanya," kata Rinny.
Pemerintah Kabupaten Sangihe kata Rinny, telah mengeluarkan anggaran Rp258 juta untuk membantu warga guna memperbaiki rumah yang rusak akibat bencana alam tahun 2021 yang lampau.
"Bantuan yang diserahkan dalam bentuk bahan bangunan sesuai dengan kerusakan dari setiap bangunan rumah masyarakat," kata dia.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepulauan Sangihe, Wandu Labesi menjelaskan anggaran yang digunakan berasal dari APBD Sangihe pos dana Bantuan Tidak Terduga (BTT).
"Bahan bangunan rumah kami salurkan kepada 26 keluarga yang menjadi korban bencana alam pada bulan Desember 2021 yang lalu," kata Wandu Labesi.
Rumah dan fasilitas umum yang mendapat bantuan tersebut berada di lima Kecamatan yaitu, Tabukan Utara, Tabukan Tengah, Tahuna dan Tamako serta Kecamatan Kendahe.
"Di Kecamatan Tabukan Utara ada 7 rumah, Tabukan Tengah (2), Tahuna (14), Tamako (3) dan Kendahe tiga bangunan. Bahan bangunan yang diserahkan adalah balok, seng, tripleks dan paku serta semen," kata dia.
"Saya sangat berharap agar data penduduk harus diperhatikan pemerintah kampung dan kelurahan agar setiap bantuan dari pemerintah, tepat sasaran," kata Rinny Tamuntuan di Tahuna, Senin.
Menurut Rinny saat menyerahkan secara simbolis bantuan bahan bangunan rumah korban bencana alam tahun 2021 bertempat di Kecamatan Tabukan Utara, setiap kepala desa atau kapitalaung harus memperhatikan setiap data penduduk di wilayah kerja masing-masing.
"Data penduduk harus akurat agar setiap bantuan yang diberikan oleh pemerintah benar-benar diterima oleh masyarakat yang berhak menerimanya," kata Rinny.
Pemerintah Kabupaten Sangihe kata Rinny, telah mengeluarkan anggaran Rp258 juta untuk membantu warga guna memperbaiki rumah yang rusak akibat bencana alam tahun 2021 yang lampau.
"Bantuan yang diserahkan dalam bentuk bahan bangunan sesuai dengan kerusakan dari setiap bangunan rumah masyarakat," kata dia.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepulauan Sangihe, Wandu Labesi menjelaskan anggaran yang digunakan berasal dari APBD Sangihe pos dana Bantuan Tidak Terduga (BTT).
"Bahan bangunan rumah kami salurkan kepada 26 keluarga yang menjadi korban bencana alam pada bulan Desember 2021 yang lalu," kata Wandu Labesi.
Rumah dan fasilitas umum yang mendapat bantuan tersebut berada di lima Kecamatan yaitu, Tabukan Utara, Tabukan Tengah, Tahuna dan Tamako serta Kecamatan Kendahe.
"Di Kecamatan Tabukan Utara ada 7 rumah, Tabukan Tengah (2), Tahuna (14), Tamako (3) dan Kendahe tiga bangunan. Bahan bangunan yang diserahkan adalah balok, seng, tripleks dan paku serta semen," kata dia.