Manado, (AntaraSulut) - Penghimpunan dana dari masyarakat atau dana pihak ketiga (DPK) perbankan di Provinsi Sulawesi Utara(Sulut)mengalami pertumbuhan 8,47 persen ke posisi Rp17,54 triliun pada Januari 2014 dibandingkan tahun sebelumnya (YoY).

"Pada posisi Januari 2013 lalu, DPK perbankan Sulut baru sebesar Rp16,17 triliun, tetapi pada tahun ini sudah meningkat menjadi Rp17,54 triliun," kata Kepala Kantor Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulut Luctor Tapiheru, di Manado, Jumat.

Terciptanya angka pertumbuhan tersebut juga terdorong pertambahan dana tersimpan di bank per Januari 2014 dibandingkan Desember 2013 atau month to month (MtoM).

"Desember 2013 posisi DPK Rp17,38 triliun tetapi di Januari 2014 naik menjadi Rp17,54 triliun," kata Luctor.

Dilihat per jenis DPK tersebut, kata Luctor, pertumbuhan tertinggi terjadi untuk giro, dimana secara YoY tercatat tumbuh 15,97 persen ke posisi Rp3,35 triliun dari sebelumnya Rp2,88 triliun.

Kendati simpanan dalam bentuk giro bertumbuh paling cepat, tetapi dari sisi pangsa atau marketshare, masih tetap dikuasai jenis tabungan.

Tabungan per Januari 2014 mencapai Rp8,86 triliun atau sebesar 50 persen dari total DPK, dimana angka tersebut naik 7,60 persen dibandingkan posisi tahun lalu (YoY).

Deposito mampu terhimpun hingga Januari 2014 sebesar Rp5,34 triliun (30 persen), atau naik 5,64 persen dari tahun sebelumnya Rp5,053 triliun.

Peningkatan DPK dari bulan-ke bulan katanya, menandakan bahwa minat masyarakat sulut untuk menabung semakin tinggi.

"Cara pandang masyarakat untuk menabung ke bank sudah mulai baik ditandai dengan meningkatnya DPK di perbankan sulut," jelasnya.

Pihaknya berharap, perbankan sulut akan terus memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat di daerah tersebut, katanya.***2***

(T.K005/B/G004/G004) 21-03-2014 12:38:38

Pewarta :
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024