Manado (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan, Sulawesi Utara (Sulut) menjamin ketersediaan makanan pengungsi korban bencana abrasi pantai Amurang, Kabupaten Minahasa Selatan.
"Saat ini ada sebanyak 287 orang atau sebanyak 99 kepala keluarga yang ada di tempat pengungsian," sebut Kepala Pelaksana BPBD Minahasa Selatan, Thorie R Joseph di Manado, Kamis.
Cadangan makanan yang tersedia saat ini, kata dia, cukup melimpah, bahkan saat menempati rumah hunian sementara (huntara) yang disediakan pemerintah, logistik makanan masih akan disiapkan.
Karena itu, dia berharap, warga tidak perlu khawatir kekurangan pangan saat masih berada di tempat pengungsian sementara.
Hingga radius 20 meter, kata dia, sebanyak 34 rumah hilang serta 27 rumah lainnya rusak parah.
"Mungkin mereka akan direlokasi ke tempat yang lebih aman," katanya lagi.
Dia berharap warga yang sementara berada di lokasi pengungsian tetap waspada dan tidak lagi tinggal di lokasi bencana.
"Kita belum tahu apa yang akan terjadi ke depannya. Meski begitu BPBB Minahasa Selatan selalu siaga mengantisipasi segala kemungkinan yang terjadi, kita segera meresponnya," ujar Thorie.
"Saat ini ada sebanyak 287 orang atau sebanyak 99 kepala keluarga yang ada di tempat pengungsian," sebut Kepala Pelaksana BPBD Minahasa Selatan, Thorie R Joseph di Manado, Kamis.
Cadangan makanan yang tersedia saat ini, kata dia, cukup melimpah, bahkan saat menempati rumah hunian sementara (huntara) yang disediakan pemerintah, logistik makanan masih akan disiapkan.
Karena itu, dia berharap, warga tidak perlu khawatir kekurangan pangan saat masih berada di tempat pengungsian sementara.
Hingga radius 20 meter, kata dia, sebanyak 34 rumah hilang serta 27 rumah lainnya rusak parah.
"Mungkin mereka akan direlokasi ke tempat yang lebih aman," katanya lagi.
Dia berharap warga yang sementara berada di lokasi pengungsian tetap waspada dan tidak lagi tinggal di lokasi bencana.
"Kita belum tahu apa yang akan terjadi ke depannya. Meski begitu BPBB Minahasa Selatan selalu siaga mengantisipasi segala kemungkinan yang terjadi, kita segera meresponnya," ujar Thorie.