Manado (ANTARA) - Wali Kota Bitung Maurits Mantiri mengharapkan pameran moderasi beragama selama pelaksanaan MTQ ke XXIX tingkat Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) tahun 2022 ini diharapkan mampu meningkatkan toleransi antar umat beragama di daerah tersebut.
"Saya harap ajang pameran moderasi beragama akan terus berlanjut sehingga makna itu, akan terus diingat oleh masyarakat," kata Maurits, di Bitung, Rabu.
Dia mengatakan moderasi beragama adalah cara pandang dalam beragama secara moderat yakni memahami dan mengamalkan ajaran agama dengan tidak ekstrem.
Ia menjelaskan, baik ekstrem akan pemahaman agama yang sangat kaku maupun ekstrem pemahaman agama yang sangat liberal.
Istilah moderasi beragama memang belum lama ini digaungkan di Indonesia, namun ide dan semangat moderasi beragama itu sudah tumbuh dan tertanam sejak lama dalam kehidupan masyarakat Sulut sampai dengan saat ini.
Hal ini, katanya, sebagai media informasi dan edukasi yang dapat meningkatkan pemahaman, penghayatan, dan pengamalan ajaran Islam yang moderat bagi pemeluknya.
Wali Kota mengatakan semua bisa berjalan dengan lancar berkat tuntunan Tuhan semoga selalu dalam penyertaan Tuhan dan tetap nyaman dalam pelaksanaan MTQ ke 29 ini.
"Kami juga berpesan agar selalu mengerjakan sesuatu dengan cinta, jauhkan kebencian dan buatlah mereka tersenyum.
Ketua Umum Panitia Pelaksana MTQ Ke-29 Merianti Dumbela menyampaikan bahwa peserta yang mengikuti perlombaan ada 483 peserta, belum termasuk Official dari kabupaten/kota.
Sementara untuk akomodasi peserta, lanjutnya itu disiapkan rumah-rumah warga, termasuk dapur umum perkontingen.
"Saya harap ajang pameran moderasi beragama akan terus berlanjut sehingga makna itu, akan terus diingat oleh masyarakat," kata Maurits, di Bitung, Rabu.
Dia mengatakan moderasi beragama adalah cara pandang dalam beragama secara moderat yakni memahami dan mengamalkan ajaran agama dengan tidak ekstrem.
Ia menjelaskan, baik ekstrem akan pemahaman agama yang sangat kaku maupun ekstrem pemahaman agama yang sangat liberal.
Istilah moderasi beragama memang belum lama ini digaungkan di Indonesia, namun ide dan semangat moderasi beragama itu sudah tumbuh dan tertanam sejak lama dalam kehidupan masyarakat Sulut sampai dengan saat ini.
Hal ini, katanya, sebagai media informasi dan edukasi yang dapat meningkatkan pemahaman, penghayatan, dan pengamalan ajaran Islam yang moderat bagi pemeluknya.
Wali Kota mengatakan semua bisa berjalan dengan lancar berkat tuntunan Tuhan semoga selalu dalam penyertaan Tuhan dan tetap nyaman dalam pelaksanaan MTQ ke 29 ini.
"Kami juga berpesan agar selalu mengerjakan sesuatu dengan cinta, jauhkan kebencian dan buatlah mereka tersenyum.
Ketua Umum Panitia Pelaksana MTQ Ke-29 Merianti Dumbela menyampaikan bahwa peserta yang mengikuti perlombaan ada 483 peserta, belum termasuk Official dari kabupaten/kota.
Sementara untuk akomodasi peserta, lanjutnya itu disiapkan rumah-rumah warga, termasuk dapur umum perkontingen.