Manado, (AntaraSulut) - Kepala Kantor Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulawesi Utara (Sulut), Luctor Tapiheru mengingatkan masyarakat agar mewaspadai beredarnya uang palsu menjelang pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2014.

"Tahun ini, kita dihadapkan pada agenda besar yaitu Pemilu yang bisa dimanfaatkan oleh orang tidak bertanggung jawab untuk mengedarkan uang palsu, sehingga kita perlu waspada dan berhati-hati," kata Luctor di Manado, Kamis.

Menurut Luctor, pihaknya dan instansi terkait lain terus mengawasi dan berusaha mencegah peredaran uang palsu di daerah tersebut.

Ia mengakui penyelenggaraan kegiatan besar seperti pemilu sering dimanfaatkan pihak-pihak tertentu untuk mencari keuntungan dengan mengedarkan uang palsu.

"BI dan perbankan di Sulut akan terus berupaya melakukan sosialisasi cara mengenali keaslian uang rupiah kepada masyarakat dengan cara Dilihat, Diraba dan Diterawang (3D)," jelasnya.

Menurut dia, jika warga mencurigai adanya uang palsu dapat langsung melaporkan kepada pihak berwenang baik kepolisisn maupun perbankan.

"Masyarakat harus jeli dalam melihat keaslian uang rupiah karena pihak BI maupun perbankan tidak akan mengganti uang palsu tersebut, sehingga tidak ada yang dirugikan," kata Luctor.

Ia mengatakan khususnya di Provinsi Sulut temuan uang palsu dari waktu ke waktu terus mengalami penurunan yang menandakan bahwa masyarakat semakin paham dan mengenali keaslian rupiah.

Luctor menyebutkan hingga akhir Januari 2014, uang palsu yang beredar di Sulut sebanyak 32 lembar, terdiri atas pecahan Rp100.000 sebanyak 29 lembar dan pecahan Rp50.000 sebanyak tiga lembar.***2***



(T.K005/B/A039/A039) 27-02-2014 11:38:20

Pewarta :
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024